Habiburokhman Masih Dilema Pilih Kandidat Capim dan Dewas KPK

Jakarta: Komisi III DPR RI memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk calon pimpinan (capim) dan calon dewan pengawas (dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman mengaku dilema karena hanya dapat memilih lima dari sepuluh kandidat yang diajukan Panitia Seleksi. 

Habiburokhman mengungkapkan, seluruh kandidat memiliki kualitas yang setara, baik dari sisi integritas, gagasan besar, maupun rekam jejak. Ia menyebut, ingin memilih semua kandidat namun hal tersebut tidak diperbolehkan Undang-Undang.
 

"Kami harus katakan, Komisi III ini dilema. Dari semua calon, nyaris semuanya kualitasnya sama. Kalau boleh, kami pilih semua, tapi undang-undang mengharuskan kami hanya memilih lima," ujar Habiburokhman, dikutip pada Senin, 18 November 2024.

Diketahui, proses fit and proper test tersebut berlangsung mulai hari ini, Senin, 18 November hingga Kamis, 21 November mendatang, dengan sesi pertama dimulai pukul 13.00 WIB. Pada permulaan sesi pagi, para kandidat mengikuti pengambilan nomor urut dan tema, kemudian diberi waktu membuat makalah sesuai dengan tema yang didapatkan. 

Berdasarkan hasil tersebut, kandidat pertama untuk capim KPK adalah Setyo Budianto, sementara Mirwazi menjadi kandidat pertama untuk calon dewas KPK. Setiap kandidat diberikan waktu 90 menit untuk memaparkan visi, misi, dan gagasan berdasarkan makalah yang mereka susun sesuai tema yang telah ditentukan.  

Seperti diketahui, Setyo Budianto merupakan perwira tinggi kepolisian lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989. Saat ini, ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertanian sejak Maret 2024. Setyo juga memiliki rekam jejak panjang di KPK, termasuk pernah menjabat sebagai Koordinator Supervisi Kedeputian Penindakan dan Direktur Penyidikan KPK.  

(Zein Zahiratul Fauziyyah)