Mengenal Istilah Greenflation, Apa Dampaknya?

23 January 2024 14:40

Green Inflation (Greenflation) menjadi perbincangan hangat setelah istilah ini disebut dalam debat cawapres oleh pasangan nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Minggu,21 Januari 2024.

Topik greenflation merupakan topik menarik, karena kenaikan harga energi telah menyebabkan gejolak sosial dan masalah ekonomi.

Green inflation sering mengacu pada inflasi yang terkait dengan kebijakan publik dan swasta yang diterapkan sebagai bagian dari transisi hijau.

Pada dasarnya, Greenflation sendiri merupakan istilah yang menggambarkan naiknya harga barang-barang ramah lingkungan akibat tingginya permintaan terhadap bahan bakunya, namun pasokannya tak mencukupi. Sehingga terjadi inflasi imbas dari transisi energi itu.

Penyebab dan Dampak Greenflation

1. Kenaikan harga bahan-bahan strategi secara terus menerus dalam jangan waktu tertentu.

2. Perubahan iklim menganggu rantai pasokan bahan sehingga menekan harga.

3. Tidak seimbang antara pasokan dan permintaan terhadap energi terbarukan. 

Menurut data Dewan Energi Nasional, persentase bauran energi tertinggi 2023 masih didominasi batu bara sebesar 40,46%, untuk energi baru terbarukan hanya meningkat 0,7% menjadi 13,09%, minyak bumi 30,18?n gas bumi 16,28%. Indonesia juga sedang mencoba untuk transisi kendaraan konvensional ke listrik.

Peneliti Indef Dhenny Yuartha menjelaskan bahwa Indonesia masih diuntungkan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk energi hijau. Sehingga nantinya Greenflation akan muncul dari pemanfaatan pangan menjadi bahan baku ramah lingkungan.

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih perlu memikirkan urgensi transisi energi. Apalagi pada 2060 Indonesia menargetkan net zero emission. 

"Negara berkembang seperti Indonesia tidak bisa secara signifikan lompat. Makanya ada terminologi yaitu transisi energi," jelas Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Dandy Rafitrandi di Metro TV, Selasa, 23 Januari 2024. 

Dandy menyampaikan jika pemerintah berkomitmen untuk melakukan net zero emmision 2060, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi contohnya peraturan energi baru terbarukan yang belum bisa diimplementasikan.

Transisi energi pada dasarnya akan lebih mendorong inflasi, dimana perusahaan terpaksa berinvestasi lebih sedikit pada energi bahan bakar fosil pada saat biaya energi terbarukan masih tinggi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Leah Alexis Laloan)