Usai ramai jadi perbincangan warganet di media sosial saat merespons pertanyaan seorang warga, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyatakan dirinya merupakan orang yang tidak antikritik saat keluhan atau aspirasi masyarakat disampaikan secara langsung maupun melalui akun media sosial pribadinya. Sebelumnya warga melayangkan komplain dalam sebuah komentar di sosial media milik Fadia. Komentar tersebut Fadia balas dengan marah-marah.
Dalam komentar tersebut, warga mengatakan bahwa ada jalan yang rusak di depan rumah sakit yang masih dibangun sampai saat ini. Warga juga menyebut dana rumah sakit tidak kunjung turun sehingga tidak diresmikan hingga kini.
"Mulutmu kalau ngomong ojo (jangan) kurang ajar, diperiksa penegak hukum mampus koe mengko! (mampus kau nanti) urusan anggaran enggak keluar, anggaran apa? rak iso kasih pertangung jawabkan omonganmu," tulis Fadia dalam komentar balasannya.
Komentar dengan kata-kata tidak pantas tersebut viral di media sosial. Merespons hal itu,
Bupati Fadia mengatakan dirinya tidak menangani akunnya sendiri. Ia juga sudah memberikan teguran keras dan pembinaan kepada admin dari akunnya tersebut.
Ia pun meminta warga untuk bisa menyampaikan kritik saran dan juga aspirasinya di kanal Lapor Bupati. Fadia menjelaskan akan mempertahankan pola komunikasi langsung antara warga dengan pemimpinnya sepanjang tidak mengarah ke hal yang kasar atau menyerang kehormatannya.
Warga juga menyarankan agar kepala daerah perlu memiliki kesabaran ekstra dan bijak dalam berkomunikasi dengan warganya sebab bupati adalah figur publik yang banyak disorot dalam setiap kebijakannya.
"Saya sudah tahu bahwa risiko menjadi seorang pemimpin bahwa ada yang tidak suka. Jadi kalau misalkan ada bahasa-bahasa yang tidak pantas, saya biasanya beri tahu admin untuk membiarkan dan kalau keterlaluan diblok saja. Bukan saya antikritik, tetapi kadang bahasanya bukan memberi masukan. Tetapi kalau masih bisa ditanggapi akan saya tanggapi dengan baik," kata Fadia dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Rabu, 12 Maret 2025.