Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berhasil memulangkan 84 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam praktik online scam atau penipuan daring dari Myanmar. Mereka telah tiba di Teriminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu, 1 Maret 2025, dini hari.
Puluhan WNI tersebut dijemput langsung oleh pihak Kemenlu, Kementerian Sosial (Kemensos), dan perwakilan beberapa lembaga lainnya.
"Pada malam hari ini, 84 WNI korban online scam dari Myawaddy telah tiba dengan selamat di Indonesia," ujar Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Yudha Nugraha, dalam program Metro Pagi Primetime Metro TV.
Pemulangan itu terbagi ke dalam dua kloter. Sebanyak 38 WNI telah berhasil dipulangkan pada pukul 20.00 WIB, kemarin.
"Ini adalah proses panjang. Proses pemulangan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Indonesia melalui kerja sama dari beberapa pihak. Termasuk dalam hal ini adalah dari pihak otoritas yang ada di Thailand dan juga yang ada di Myanmar," kata Yudha.
Sebelumnya, Kemenlu bersam KBRI Yangon dan KBRI Bangkok telah berada di Maesot, Thailand, sejak 23 Februari 2025. Upaya kontak intensif terus dilakukan dengan pihak otoritas Thailand dan juga Myanmar.
"Melakukan kontak-kontak secara intensif dengan berbagai macam pihak, untuk bisa memfasilitasi ketibaan mereka dari Myawaddy, menyeberang menuju ke kota Maesot di Thailand, lanjut dibawa ke Bangkok, dan kemudian kami terbangkan ke Indonesia," ujarnya.
Yudha menjelaskan, 84 WNI yang berhasil dipulangkan terdiri dari 69 laki-laki dan 15 perempuan. Mayoritas berasal dari Sumatra Utara (Sumut), Jawa Barat (Jabar), Sulawesi Utara (Sulut), Jakarta, dan beberapa provinsi lain.
Di sisi lain, Yudha mengakui masih ada beberapa WNI di Myawaddy. Pihaknya masih terus menjalin komunikasi agar bisa memulangkan mereka.
"Kami akan lakukan pendalaman lebih lanjut dan kami terus melakukan komunikasi dengan otoritas Thailand dan Myanmar untuk bisa mengeluarkan mereka," ucapnya.