Bengkulu: Tim gabungan yang terdiri dari Polri, Basarnas, dan Korem 041/Garuda Emas terus memperluat upaya evakuasi pasca gempa bermagnitudo 6,3 yang menggoncang Bengkulu. Mereka bahu-membahu mengulurkan bantuan untuk warga terdampak.
Data terbaru dari Korem 041/Garuda Emas mencatat, 146 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 20 unit rumah rusak berat. Basarnas telah menandai rumah-rumah yang hancur total dengan kode khusus. Termasuk tanda 'C' yang berarti lokasi tersebut telah clear dari korban jiwa dan siap untuk proses rehabilitasi.
“Bantuan yang datang sejauh ini masih berupa makanan siap saji, seperti nasi kotak dari berbagai organisasi sosial. Namun untuk tenda pengungsian, kami belum melihat distribusinya di RT 50 yang menjadi wilayah terdampak terparah,” ujar Kontributor Metro TV Safran Ansyori, dalam program
Breaking News Metro TV, Jumat, 23 Mei 2025.
Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Bengkulu dan pemerintah kota tengah mempersiapkan program rehabilitasi rumah warga, khususnya bagi yang mengalami kerusakan total. Proses evakuasi dan pendataan masih terus berlangsung di lokasi yang cukup luas tersebut.
Bencana
gempa bumi terjadi di Bengkulu, Jumat, 23 Mei 2025, pukul 02.53 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa yakni 6,3 magnitudo.
"Pusat gempa berada di laut, 43 km barat daya Bengkulu," ujar BMKG dalam laman resmi, Jumat, 23 Mei 2025.
BMKG mengungkap kedalaman gempa yakni 10 km. Gempa dirasakan di sejumlah lokasi.
"Dirasakan di Kota Bengkulu, Bengkulu, Seluma, dan Empat Lawang dengan skala IV-V MMI. Kemudian di Kepahiang, Liwa, Lubuk Linggau, dan Rejang Lebong dengan IV MMI, Lemong dan Tais dengan II-IV MMI, Muko-Muko dengan III MMI," papar BMKG.
(Muhammad Adyatma Damardjati)