Bengkulu: Forum Aktivis 98 dan mahasiswa Bengkulu menyatakan keprihatinan mendalam atas kasus korupsi yang menimpa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Rohidin menjadi gubernur keempat yang terjerat kasus korupsi, setelah sebelumnya Ridwan Mukti, Agusrin Maryono Najamuddin, dan Junaidi Hamzah.
Puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bengkulu dengan tema "Bengkulu Darurat Koruptor." Massa yang kecewa membakar ban bekas sebagai simbolik penolakan terhadap maraknya korupsi di pemerintahan Bengkulu.
Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan pemerintah daerah. Mereka mengkritik krisis kepemimpinan yang terus berulang.
Di sisi lain, Forum Aktivis 98 Bengkulu juga mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang menjerat Rohidin. Para aktivis berkumpul di Posko Pemenangan Calon Gubernur Nomor Urut 1, Helmi Hasan, untuk menyampaikan sikap. Mereka membawa kitab-kitab sebagai simbol duka atas hilangnya semangat reformasi akibat kasus-kasus korupsi yang terus mencoreng nama Bengkulu.
"Teman-teman reformis 98 kemudian berkumpul menyuarakan keprihatinannya," ujar Ketua Forum Aktivis 98 Bengkulu, Teuku Zulkarnain dikutip dari
Headline News, Metro TV pada Selasa, 25 November 2024.
Aktivis 98 juga menyerukan agar masyarakat bersama-sama mengawal proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Mereka berharap Pilkada dapat melahirkan pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas tinggi demi memperbaiki citra Bengkulu yang tercoreng oleh kasus korupsi pejabatnya.
Sebelumnya, beberapa hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada serentak 2024, Rohidin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi oleh KPK. Rohidin terjaring OTT dengan barang bukti uang tunai sebesar Rp7 miliar.
Dirinya diduga melakukan pemerimaan gratifikasi dan pemerasan terhadap anak buahnya. Hal itu untuk membiayai dirinya Pilkada.
(
Tamara Sanny)