Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri meyakinkan masyarakat untuk tidak perlu khawatir lagi akan kualitas BBM yang tersedia di seluruh SPBU. Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM selalu rutin mengecek kualitas BBM.
"Kami melakukan uji rutin setiap tahun bekerja sama dengan Lemigas. Bukan hanya karena ada kejadian ini, tapi ini sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh Lemigas kepada badan usaha hilir, termasuk salah satunya Pertamina," ujar Simon, dalam program Breaking News Metro TV, Kamis, 5 Maret 2025.
Sementara itu, pihak Pertamina juga telah melakukan pengujian sampel bersama Lemigas baru-baru ini. Pengujian sampel dilakukan di 75 tempat. Termasuk 33 SPBU di Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan (Tangsel).
"Hasil dari pengujian itu menunjukkan kualitas produk BBM Pertamina sudah sesuai standar spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM," ujarnya.
Pada saat pengujian sampel, Pertamina juga turut mengundang
independent surveyor, antara lain Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland. Mereka juga melakukan pengujian sampel terhadap kualitas BBM milik Pertamina.
"Hasilnya juga sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis seperti yang dipersyaratkan Ditjen Migas ESDM," katanya.
Menurut Simon, masyarakat juga dapat ikut serta untuk mengawasi kualitas BBM Pertamina. Jika ditemukan ada kualitas BBM yang tidak sesuai standar, bisa dilaporkan ke nomor pribadinya 081417081945, atau
call center 135.
"Untuk memberikan rasa percaya kepada masyarakat bahwa produk yang dihasilkan oleh Pertamina adalah produk yang betul-betul sesuai. Begitu juga dalam distribusinya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Simon.
Di sisi lain, Simon mengapresiasi langkah penegakan hukum oleh Kejakasaan Agung (
Kejagung) terkait korupsi tata kelola minyak PT Pertamina Patra Niaga. Kasus ini menjadi evaluasi bagi Pertamina untuk terus memperbaiki diri.
"Pertamina sebagai perusahaan yang terus melaksanakan kegiatan operasional dengan tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabilitas yang tinggi, kami menjadikan momentum ini untuk terus introspeksi diri dan meningkatkan tata kelola perusahaan agar jauh lebih baik ke depan," ucapnya.