Jakarta: Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya masih akan mendalami kemungkinan adanya keterlibatan oknum TNI lain dalam kasus pembunuhan Kepala Kantor Cabang (Kacab) Bank Pemerintah, Mohamad Ilham Pradipta (MIP). Pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Kami lanjutkan terkait dengan adanya kemungkinan keterlibatan oknum TNI yang lain, kami masih melakukan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi yang lainnya. Kemudian kita juga terus melakukan pengembangan terhadap kemungkinan adanya keterlibatan oknum TNI AD yang lainnya," tutur Komandan Pomdam Jaya, Kolonel (CPM) Donny Agus, dikutip dari Breaking News, Metro TV, Selasa, 16 September 2025.
Sejauh ini, dua oknum anggota TNI AD ditetapkan tersangka. Mereka adalah Serka N dan Kopda FH. Keduanya merupakan pasukan elite Kopassus.
"Sementara sampai dengan saat ini sudah dua yang kami tetapkan sebagai tersangka dan sudah kita laksanakan penahanan," kata Donny.
Polisi Tetapkan 17 Tersangka
Untuk diketahui, hingga kini sudah ada 17 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut. Sebanyak 15 orang ditangkap dan ditahan oleh Polda Metro Jaya.
Sementara, dua lainnya merupakan anggota TNI AD dari satuan Detasemen Kopassus berinisial Serka N dan Kopda FH. Keduanya ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.
Adapun para tersangka ini perannya terbagi menjadi empat klaster. Yakni, aktor intelektual, pembuntutan, penculikan, dan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dan membuang korban.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran
Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, korban diduga dibunuh pelaku dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.
(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)