Wall Street Jeblok Lagi, Ketegangan Perdagangan Biang Keladinya

Ilustrasi. Foto: Xinhua/Liu Yanan.

Wall Street Jeblok Lagi, Ketegangan Perdagangan Biang Keladinya

Husen Miftahudin • 7 May 2025 08:57

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) karena investor mencermati gelombang pendapatan perusahaan sambil menantikan perkembangan pembicaraan perdagangan dan hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve, yang dimulai pada awal hari ini.

Mengutip Xinhua, Rabu, 7 Mei 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 389,83 poin, atau 0,95 persen, menjadi 40.829,00. Indeks S&P 500 turun 43,47 poin, atau 0,77 persen, menjadi 5.606,91, sementara Indeks Nasdaq Composite turun 154,58 poin, atau 0,87 persen, dan ditutup pada 17.689,66.

Sebanyak sembilan dari sebelas sektor S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dipimpin oleh sektor kesehatan dan barang konsumsi yang masing-masing turun 2,76 persen dan 0,85 persen. Sektor utilitas dan energi adalah satu-satunya sektor yang membukukan kenaikan, naik 1,23 persen dan 0,10 persen.

Saham bergerak naik turun pada perdagangan Selasa menyusul pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, sesi negosiasi formal pertama mereka sejak Carney baru-baru ini menjabat.

Selama pertemuan tersebut, Trump mengurangi optimisme sebelumnya tentang perjanjian perdagangan yang akan datang, dengan menyatakan secara blak-blakan, "Kita tidak harus menandatangani kesepakatan." Pernyataan tersebut menandai pembalikan tajam dari komentarnya ketika ia menyarankan beberapa kesepakatan dapat diselesaikan secepatnya minggu ini.
 

Baca juga: Ditutup di Level 6.898, IHSG Betah di Zona Hijau


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Menanti arah kebijakan suku bunga Fed


Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke Federal Reserve, yang diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga acuannya minggu ini. Namun, pasar dengan penuh harap menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu, khususnya pandangannya tentang bagaimana kebijakan tarif pemerintahan Trump dapat memengaruhi prospek ekonomi yang lebih luas.

Laporan laba mendorong pergerakan saham yang signifikan pada Selasa. Palantir anjlok 12,05 persen, menjadikannya penurunan terbesar di S&P 500, meskipun memenuhi ekspektasi laba kuartal pertama dan memberikan perkiraan positif.

Sebaliknya, Constellation Energy melonjak 10,29 persen setelah mengalahkan estimasi pendapatan, didorong oleh meningkatnya permintaan listrik yang terkait dengan pertumbuhan infrastruktur AI.

Ford Motor naik 2,65 persen setelah melampaui estimasi laba kuartalan, meskipun perusahaan itu menarik kembali proyeksi tahun penuhnya karena ketidakpastian terkait tarif. Mattel juga naik 2,78 persen karena menangguhkan prospeknya dan mengumumkan kenaikan harga sebagai respons terhadap tarif.

Saham teknologi berkapitalisasi besar, yang baru-baru ini menjadi pendorong utama reli pasar, menghadapi tekanan jual. Tesla dan Meta Platforms keduanya turun sekitar 2 persen. Sementara Microsoft, Amazon, Alphabet, Broadcom, Apple, dan Nvidia juga mengalami penurunan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)