Trump Semprot Powell Lagi Gara-gara The Fed Tahan Suku Bunga

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Trump Semprot Powell Lagi Gara-gara The Fed Tahan Suku Bunga

Eko Nordiansyah • 19 June 2025 13:47

Washington: Presiden AS Donald Trump sekali lagi mengecam Ketua Federal Reserve Jerome Powell, hanya beberapa jam setelah bank sentral tidak mengubah suku bunga dan tetap tidak berkomitmen untuk pelonggaran di masa mendatang.

"Powell adalah yang terburuk. Orang bodoh sejati, yang merugikan Amerika miliaran dolar!" tulis Trump dalam sebuah posting media sosial dikutip dari Investing.com, Kamis, 19 Juni 2025.

Posting Trump ada pada sebuah artikel tentang Ketua Freddie Mac dan Fannie Mae Bill Pulte yang menyerukan Powell untuk mundur jika dia tidak memangkas suku bunga– sebuah sikap yang menggemakan presiden.

Trump telah berulang kali meminta Powell untuk memangkas suku bunga, setelah meningkatkan kritiknya terhadap Ketua Fed tersebut sebelum keputusan suku bunga Fed pada Rabu. Presiden mengklaim keengganan Powell untuk memangkas suku bunga kemungkinan akan merusak perekonomian.

Powell sebagian besar menegaskan kembali sikap hati-hati bank sentral terhadap pemangkasan suku bunga di masa mendatang, dengan mengutip ekspektasi peningkatan inflasi dari tarif perdagangan Trump.

Ia mempertahankan proyeksi Fed untuk dua kali pemangkasan suku bunga lagi pada 2025, tetapi memangkas prospek pemangkasan suku bunga pada 2026.
 

Baca juga: 

Harga Emas Dunia Tergelincir saat Fed Tahan Suku Bunga



(Gedung The Fed. Xinhua/Liu Jie)

The Fed tahan suku bunga acuan

The Fed mempertahankan suku bunga acuan jangka pendeknya tidak berubah pada 4,25 hingga 4,5 persen pada Rabu, 18 Juni 2025 setelah memangkas suku bunga secara kumulatif sebesar satu persen pada 2024. Bank sentral sebagian besar mempertahankan sikap hati-hatinya terhadap pelonggaran lebih lanjut tahun ini.

Komentar Powell sebagian besar mengecewakan investor yang memposisikan diri untuk kecenderungan dovish dari Fed, terutama setelah pembacaan ekonomi baru-baru ini menggarisbawahi beberapa keretakan dalam ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Penurunan inflasi sebagian besar terhenti tahun ini, dan diperkirakan akan berbalik dalam beberapa bulan mendatang jika Trump melanjutkan tarif perdagangannya yang tinggi. Sentimen konsumen dan pengeluaran AS juga terlihat memburuk, sementara pasar tenaga kerja mendingin dari titik tertinggi yang terlihat selama dua tahun terakhir.

Trump mengancam akan memecat Powell karena keengganannya untuk memangkas suku bunga, meskipun tampaknya tidak jelas apakah presiden memiliki kewenangan untuk melakukannya. Di sisi lain, Powell telah menyatakan ia akan menjalani sisa masa jabatannya, yang berakhir pada Mei 2026.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)