Rupiah Sukses Menguat atas Dolar AS Meski Sedikit

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Sukses Menguat atas Dolar AS Meski Sedikit

Eko Nordiansyah • 30 July 2025 16:26

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini terpantau kembali menguat. Meski menguat tipis sejak perdagangan pagi, rupiah terpantau bergerak di zona hijau terhadap dolar AS.

Mengacu data Bloomberg, Rabu, 30 Juli 2025, rupiah melemah 4,00 poin atau setara 0,02 persen hingga ke posisi Rp16.405 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.409 per USD.

Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah bergerak datar di level Rp16.390 per USD. Pergerakan rupiah masih sama dengan perdagangan kemarin.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.387 per USD. Rupiah menguat dari posisi Rp16.399 pada sore kemarin.
 

Baca juga: 

Pengertian Kebijakan Moneter Beserta Tujuan, Jenis, dan Contohnya



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Optimisme perdagangan hingga suku bunga Fed

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, penguatan rupiah disebabkan oleh respons positif para pelaku pasar terhadap kerangka kerja perdagangan antara AS dan Uni Eropa yang menetapkan tarif dasar untuk sebagian besar impor Uni Eropa sebesar 15 persen, turun dari ancaman sebelumnya hingga 30 persen atau lebih tinggi. 

"Kesepakatan itu awalnya menopang sentimen risiko global, tetapi para analis memperingatkan kenaikan tarif dari level terendah dalam sejarah dapat membebani pertumbuhan dan inflasi global," terang Ibrahim.

Sementara itu, para pejabat perdagangan AS dan Tiongkok bertemu di Stockholm pada Senin dalam putaran negosiasi ketiga yang bertujuan untuk memperpanjang jeda 90 hari yang ditetapkan pada Mei terkait eskalasi tarif. 

Meskipun terdapat kemajuan perdagangan yang terlihat, sentimen tetap rapuh karena perusahaan dan investor mempertimbangkan bagaimana tarif dasar yang lebih tinggi dan ketidakpastian seputar tenggat waktu AS pada 1 Agustus dapat menghambat pertumbuhan dan margin keuntungan.

Pasar juga mencermati keputusan kebijakan bank sentral utama. Federal Reserve AS memulai pertemuan dua hari pada Selasa. Investor memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga minggu ini, tetapi menantikan panduan terbaru mengenai inflasi dan apakah penurunan suku bunga akan menyusul di kemudian hari.

"Pasar memperkirakan bank sentral akan menawarkan prakiraan ekonomi yang kurang pesimistis menyusul perjanjian perdagangan minggu lalu dengan AS, yang mengindikasikan kenaikan suku bunga dapat dilanjutkan akhir tahun ini," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)