Rupiah Menguat 42 Poin Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Menguat 42 Poin Pagi Ini

Eko Nordiansyah • 18 July 2025 09:43

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Rupiah berbalik arah setelah melemah atas dolar AS kemarin.

Mengutip data Bloomberg, Jumat, 18 Juli 2025, rupiah hingga pukul 09.13 WIB berada di level Rp16.298,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 42 poin atau setara 0,26 persen dari Rp16.341 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara, data Yahoo Finance mencatat rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.324 per USD. Rupiah terpantau cuma menguat sedikit dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.325 per USD.
 

Baca juga: 

Harga Emas Dunia Turun Seiring Data AS yang Panas



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Dolar AS rebound

Dolar AS (USD) mendapatkan momentum positif pada Kamis, 17 Juli 2025 pulih dari sedikit guncangan pada Rabu malam setelah laporan muncul Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk memecat Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Ketegangan pasar mereda setelah Trump mengurangi ancaman tersebut, menyatakan bahwa sangat tidak mungkin dia akan memecat Powell. Greenback juga mendapatkan dukungan dari data Penjualan Ritel yang lebih kuat dari yang diharapkan, yang menyoroti belanja konsumen yang tangguh dan mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Dilansir dari FXStreet, Jumat, 18 Juli 2025, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bertahan stabil karena data ekonomi yang optimis menjaga harapan penurunan suku bunga tetap terkendali.

Setelah mencapai level tertinggi 98,93 lebih awal di hari itu, indeks sedikit mereda untuk diperdagangkan di sekitar 98,63, meskipun tetap nyaman berada di wilayah positif, naik 0,33 persen pada hari ini.

Data ekonomi AS terbaru menawarkan bukti lebih lanjut tentang permintaan konsumen yang tangguh dan kekuatan pasar tenaga kerja. Penjualan Ritel naik 0,6 persen MoM di bulan Juni, jauh di atas prakiraan 0,1 persen, rebound dari penurunan tajam 0,9 persen di bulan Mei.

Penjualan Ritel Inti, yang tidak termasuk mobil dan gas, juga naik 0,5 persen, naik dari 0,2 persen sebelumnya. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal turun menjadi 221 ribu minggu lalu, di bawah ekspektasi 235 ribu, menandakan ketatnya pasar tenaga kerja yang berkelanjutan. 

Sementara itu, Indeks Manufaktur Fed Philadelphia mengejutkan ke arah positif, melonjak menjadi 15,9 di Juli dari minus 4,0 di Juni.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)