Videotron Anies Diturunkan Paksa, JK Dorong Lapor ke Bawaslu

Videotron Anies Baswedan. Foto: istimewa

Videotron Anies Diturunkan Paksa, JK Dorong Lapor ke Bawaslu

Fachri Audhia Hafiez • 17 January 2024 08:48

Makassar: Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mendorong pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perihal videotron yang menampilkan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan diturunkan paksa. Bawaslu dinilai ranah yang tepat untuk mengusutnya.

"Kalau itu kan ada aturannya, jadi lapor ke Bawaslu saja," kata JK di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 17 Januari 2024.

JK menekankan terpenting bukti dimiliki kuat untuk dibawa ke Bawaslu. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa aturan kampanye sudah menekankan tidak boleh saling mengganggu.

"Karena aturannya enggak boleh saling mengganggu kan? Selama ada (buktinya) pelanggaran namanya," ucap JK.

Videotron yang menampilkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan disetop paksa. Videotron tersebut diketahui berada di Grand Metropolitan Bekasi dan Graha Mandiri Jakarta.
 

Baca juga: 

Kasus Penghentian Videotron Anies Indikasi Demokrasi Belum Naik Kelas



Keberadaan videotron itu dibagikan Twitter @aniesbubble dan @olpproject pada Senin, 15 Januari 2024. Tampilan dari videotron itu bergaya ala k-popers.

"Anies's ads by @olpproject x @aniesbubble. Check it out in front of Grand Metropolitan Bekasi! Use #SpotAbahAnies if you spot it! #PahitManiesAlwaysWithAnies," tulis akun tersebut.

Terdapat beberapa kata lainnya seperti 'Face of The Group', 'Leader', dan 'Main Vocal'. Kata-kata pamungkas dari Anies juga ditampilkan.

Terdapat pula foto Anies dengan tulisan 'Stan Talent Stan Anies' dan tagar #PahitManiesAlwaysWithAnies. Sedangkan, videotron yang berada di Jakarta dibuat dengan menampilkan beberapa kegiatan Anies.

Kemunculan videotron tersebut tak berlangsung lama. Videotron tersebut diturunkan paksa.

“Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," tulis @olpproject.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)