Thailand. Foto: Unsplash.
Bangkok: Bank Sentral Thailand membuka peluang untuk mengubah kebijakan moneter untuk mengatasi pemulihan yang tidak merata di negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu.
Gubernur Bank Sentral Thailand Sethaput Suthiwartnarueput menuturkan suku bunga bisa berubah untuk dapat memperbaiki masalah perekonomian.
“Jika prospeknya berubah, maka kami siap untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan.” jelas dia dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 24 Agustus 2024.
BOT mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah untuk pertemuan kelima berturut-turut pada hari Rabu, dengan mengatakan tingkat suku bunga saat ini netral sambil menunggu apakah perdana menteri baru negara tersebut akan mengubah kebijakan stimulus ekonominya.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dilantik pekan lalu setelah pendahulunya Srettha Thavisin diberhentikan melalui perintah pengadilan.
Paetongtarn mengatakan akan meninjau kembali program pembagian uang tunai dompet digital andalan pemerintah senilai 500 miliar baht (USD15 miliar) pada akhir tahun ini.
Perekonomian Thailand tumbuh 2,3 persen pada kuartal April-Juni dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat dari pertumbuhan 1,6 persen pada tiga bulan sebelumnya.
Namun para analis mengatakan ketidakpastian kebijakan fiskal mengaburkan prospek tersebut.