Isu Rasio Utang Dikerek Jadi 50%, Ketahanan Fiskal Harus Kredibel dan Sehat

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Isu Rasio Utang Dikerek Jadi 50%, Ketahanan Fiskal Harus Kredibel dan Sehat

M Ilham Ramadhan Avisena • 11 July 2024 17:25

Jakarta: Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong agar pemerintahan baru dengan serius mempertimbangkan ketahanan fiskal yang sehat dan kredibel. Jangan sampai instrumen fiskal negara menjadi tidak berkelanjutan karena tak ada pertimbangan matang dalam mengelola kebijakan keuangan negara.
 
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie O.F.P kepada Media Indonesia perihal wacana presiden terpilih yang akan menaikan rasio utang pemerintah menjadi 50 persen terhadap PDB saat menjadi Kepala Negara.
 
"Perlu dipertimbangkan ketahanan fiskal ke depan yang harus kredibel dan sehat. Kita juga perlu lihat konsepnya secara utuh," kata Dolfie saat dihubungi, Kamis, 11 Juli 2024.
 
"Apakah juga pemerintah yang akan datang dapat meningkatkan tax rasio? Efektivitas belanja? Dan kebijakan fiskal yang solid. Itu menjadi satu kesatuan, tidak bisa terpisah-pisah," tambah dia.
 

Baca juga: Isu Penaikan Rasio Utang Jadi 50% PDB Dibantah
 

Utang naik, pajak juga naik

 
Sebelumnya, mencuat pemberitaan berita menayangkan pernyataan Hashim Djojohadikusumo ihwal rencana Prabowo yang akan menaikkan rasio utang menjadi 50 persen terhadap PDB saat memerintah.
 
Dia mengatakan, penaikan rasio utang tersebut dilakukan untuk mendanai sejumlah program yang dianggap strategis. Sejalan dengan rasio yang dikerek naik, Hashim mengatakan presiden terpilih juga akan mengupayakan peningkatan rasio pajak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)