Sebanyak lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Dok. Istimewa
Fachri Audhia Hafiez • 15 July 2024 14:39
Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespons langkah lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. PBNU menyesalkan pertemuan itu, meskipun atas nama pribadi.
"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Ketua Pengurus Besar PBNU Savic Ali melalui dikutip dari laman resmi NU, Senin, 15 Juli 2024.
Menurut dia, kelima Nahdliyin itu tidak memahami geopolitik. Kunjungan mereka dianggap tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.
Meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, lanjut dia, mereka tetap dikenal sebagai warga dan aktivis NU. Hal itu yang akan memperburuk citra NU di mata publik.
Padahal, kata dia, sikap PBNU dan Nahdliyin terhadap Israel sangat jelas. Yaitu, berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
"Israel tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” ujar Savic.
Baca Juga:
Hamas Tuduh Israel Coba Gagalkan Upaya Gencatan Senjata |