Dolar AS Kembali Perkasa

Dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Dolar AS Kembali Perkasa

Husen Miftahudin • 9 February 2024 09:06

New York: Dana lindung nilai (hedge funds) telah mengurangi taruhan mereka terhadap dolar setelah ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tak terduga memicu rebound greenback dalam enam minggu pertama tahun ini.
 
Citibank, salah satu bank perdagangan valuta asing terbesar di dunia, mengatakan hedge fund telah beralih dari posisi penurunan menjadi bertaruh pada apresiasi dolar.
 
Dana-dana tersebut telah menutup seluruh eksposur pendek dolar AS secara agregat, dengan posisi buy mereka sekarang setara dengan lebih dari 80 persen eksposur maksimum mereka selama setahun terakhir, menurut Citi.
 
Akhir tahun lalu, mereka mempunyai taruhan negatif yang lebih kecil karena investor bersiap menghadapi serangkaian penurunan suku bunga yang cepat oleh Federal Reserve.
 
Dikutip Financial Times, Jumat, 9 Februari 2024, dolar AS telah naik hampir tiga persen sepanjang tahun ini, didorong oleh data ekonomi yang kuat, termasuk angka lapangan pekerjaan minggu lalu yang mematahkan harapan penurunan tajam biaya pinjaman di negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
 
Pejabat Federal Reserve juga telah menolak serangkaian penurunan suku bunga yang diperkirakan oleh pasar tahun ini. Ketua Fed Jay Powell mengatakan dia memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga sebanyak tiga perempat poin tahun ini.
 
Pasar memperkirakan empat atau lima penurunan suku bunga, turun dari enam atau tujuh penurunan suku bunga pada akhir tahun lalu.

Baca juga: Dolar AS Tergelincir
 

Indeks dolar menguat perlahan

 
Ahli strategi valas di JPMorgan, bank perdagangan valuta asing besar lainnya, mengatakan di pasar berjangka posisi short pada dolar kini telah netralisasi.
 
JPMorgan memperkirakan indeks dolar, ukuran kekuatan mata uang terhadap sejumlah pesaingnya, akan naik dari level saat ini yaitu 104 menjadi antara 106 dan 108 pada akhir Juni, didorong oleh kekuatan relatif ekonomi AS.
 
Dana Moneter Internasional atau IMF pekan lalu menaikkan proyeksi pertumbuhan AS untuk 2024 menjadi 2,1 persen, naik dari perkiraan sebelumnya pada Oktober sebesar 1,5 persen. Untuk kawasan Euro, mereka memangkas proyeksi pertumbuhannya menjadi 0,9 persen dari 1,2 persen.
 
Ekonom JPMorgan memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya pada Juni, lebih lambat dari separuh bank sentral di seluruh dunia.
 
"Jika The Fed adalah satu-satunya permainan di kota ini maka dolar akan melemah sedikit tapi bukan itu masalahnya," ungkap Meera Chandan, salah satu kepala strategi FX global di JPMorgan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)