Ketua KPK Firli Bahuri bersama Syahrul Yasin Limpo. Foto: Dok istimewa
Siti Yona Hukmana • 6 October 2023 22:40
Jakarta: Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dikabarkan menjadi salah satu dari enam saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian (Kementan). Polda Metro Jaya tak menampik informasi itu.
"Tunggu penyidik saja ya. Nanti, kita tunggu dari Direktorat Kriminal Khusus," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berdasar informasi, Irwan disebut-sebut sebagai sosok perantara yang mempertemukan Firli dengan Syahrul Yasin Limpo.
Beredar Foto Firli berbincang dengan Syahrul
Beredar foto Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Syahrul Yasin Limpo yang sudah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian (Mentan). Gambar itu mencuat di tengah kabar pemerasan yang dilakukan Komisioner Lembaga Antirasuah.
Dalam foto yang beredar, Firli terlihat menggunakan setelan olahraga dengan celana pendek. Kabar beredar, foto itu diambil di sebuah lapangan bulu tangkis.
Syahrul berada di samping Firli menggunakan kemeja berwarna putih dan celana panjang biru. Di tengah keduanya ada sebuah gelas dan jagung rebus dalam sebuah wadah.
Trunoyudo enggan merespons terkait foto pertemuan Firli dan Syahrul. Ia berdalih tidak memiliki kapasitas mengomentari hal tersebut.
"Itu diluar kapasitas saya," katanya.
Enam saksi diperiksa Polda Metro Jaya
Penyidik Subdit V Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah memeriksa enam orang dalam penyelidikan kasus dugaan pemerasan Syahrul oleh pimpinan KPK. Salah satunya adalah Mentan Syahrul Yasin Limpo. Kemudian, lima orang sopir maupun ADC atau ajudan Syahrul.
Mentan Syahrul telah diperiksa tiga kali dalam penyelidikan dugaan pemerasan. Meski tidak disebutkan detail waktu pemeriksaan.
Terakhir, ia diperiksa pada Kamis siang, 5 Oktober 2023 sekitar pukul 12.42 WIB. Syahrul Yasin Limpo datang ke Polda Metro Jaya dengan mobil Toyota Vellfire bernopol B 119 ZZH, mobil yang sama ketika ia keluar dari kantor Kementan, Jakarta Selatan.
Pemeriksaan berlangsung 3 jam. Setelah diperiksa, ia langsung ke NasDem Tower, Jakarta.
Kronologi kasus
Kasus ini berawal saat ada aduan masyarakat masuk ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023 terkait kasus dugaan korupsi berupa pemerasan yang dialami Mentan oleh pimpinan KPK. Kemudian, polisi menerbitkan surat perintah pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) pada 15 Agustus 2023, sebagai dasar pengumpulan bahan keterangan atas informasi atau pengaduan masyarakat tersebut.
Selanjutnya, pada 21 Agustus 2023 diterbitkan surat perintah penyelidikan. Sehingga, tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian upaya penyelidikan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari aduan masyarakat tersebut.
Dalam proses penyelidikan, dilakukan serangkaian klarifikasi atau permintaan keterangan kepada beberapa pihak. Pemeriksaan dilakukan mulai 24 Agustus-3 Oktober 2023 dan pemeriksaan terakhir dilakukan terhadap Mentan Syahrul pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Polda Metro Jaya masih merahasiakan sosok pimpinan KPK yang menjadi terlapor dalam kasus ini. Begitu pula nominal uang yang diminta pimpinan KPK ke Syahrul.