Seleksi Capim KPK, Johanis Tanak Dicecar soal Relevansi OTT

Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak. Dok Tangkapan Layar

Seleksi Capim KPK, Johanis Tanak Dicecar soal Relevansi OTT

Fachri Audhia Hafiez • 19 November 2024 15:40

Jakarta: Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak, dicecar soal relevansi operasi tangkap tangan (OTT). Momen itu terjadi saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) capim KPK.

Awalnya, anggota Komisi III Rudianto Lallo menyinggung soal mantan pejabat negara yang pernah menyebut OTT kampungan. Namun, dia enggan menyebut sosok eksekutif itu.

"Saya ndak usah sebut namanya. OTT itu kampungan, OTT kampungan. Kalau tidak salah pernah saya membaca mendengar itu. Apakah OTT untuk ke depan ini masih relevan untuk Pak Johanis Tanak atau seperti apa?" kata Rudianto di Ruang Rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Menurut Rudianto, masih banyak yang terjerat korupsi. Sehingga, perlu dikaji relevansi OTT ini.

"Karena begitu banyak orang yang sudah di OTT, begitu banyak orang yang keluar masuk penjara, tapi rasa-rasanya tidak ada efek jera, ini perlu koreksi saja. Apakah ini masih relevan kondisi ini?" ujar Rudianto.
 

Baca Juga: 

Pimpinan KPK Pelanggar Etik Diusulkan Tetap Diproses Dewas Meski Undur Diri


Kapoksi Komisi III Fraksi NasDem itu juga penasaran dengan langkah Tanak dalam upaya pengembalian kerugian negara dari hasil rasuah. Pengembalian keuangan negara sejatinya juga dapat menyelamatkan keuangan negara.

"Bayangkan kalau kita punya utang negara ribuan triliun, lalu kemudian KPK bekerja untuk penyelamatan-penyelamatan aset negara misalnya, menambah penerimaan negara, sektor sumber daya alam yang luar biasa," ucap Rudianto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)