Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Fachri Audhia Hafiez • 28 August 2023 04:10
Jakarta: Kader Partai Gerindra diminta mengabaikan narasi negatif terkait ketua umumnya, Prabowo Subianto. Narasi negatif itu disebut sering muncul seiring majunya Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya instruksikan kepada seluruh keder Partai Gerindra dimana pun berada, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini dan jangan pernah membalas untuk menyerang pihak mana pun," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis, Minggu, 27 Agustus 2023.
Prabowo, kata dia, kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan orde baru hingga isu kejahatan lingkungan. Tudingan itu dinilai tak terpengaruh lagi ke publik.
"Publik sudah cerdas dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ucap Dasco.
Wakil Ketua DPR itu menilai narasi negatif dimunculkan karena ada kegamangan dengan elektabilitas Pak Prabowo. Lalu, muncul kembali narasi negatif terkait dengan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Prabowo Subianto dengan umat Islam.
"Di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan (Wakil Dewan Pembina PSI) Grace Natalie bahwa Pak Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yg dipelintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan," ucap Dasco.
Ia mengimbau kepada sebagian media massa yang memuat narasi negatif ini untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran. Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yang membingungkan publik.
"Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi. Sebagian media massa yang memuat narasi yang kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi," kata Dasco.