Sukses Balik Arah, Rupiah Gulung Dolar AS

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Sukses Balik Arah, Rupiah Gulung Dolar AS

Eko Nordiansyah • 8 July 2025 16:35

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan sore ini bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Padahal pada perdagangan pagi, rupiah sempat tertekan hingga ke level Rp16.241,5 per USD.

Mengacu data Bloomberg, rupiah menguat hingga 34 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp16.205,5 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.239,5 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat hingga 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.205 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.232 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.238. Rupiah melemah tipis dibandingkan kemarin yang ada di posisi Rp16.237 per USD.
 

Baca juga: 

Rupiah hingga Neraca Eksternal RI Makin Tertekan Tarif Trump



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Rupiah diprediksi fluktuatif

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif. Meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.230 per USD hingga Rp16.280 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.

Ibrahim mengungkapkan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap posisi cadangan devisa Indonesia yang pada akhir Juni 2025 mencapai USD152,6 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2025 sebesar USD152,5 miliar.

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Di samping itu, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh pasar keuangan domestik yang mencerna keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akhirnya menetapkan pengenaan tarif impor barang dari Indonesia sebesar 32 persen. Angka ini tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan yang diumumkan Trump pada awal April 2025 lalu.

Dalam media sosialnya, Trump mengaku pengenaan tarif tersebut itu ia sampaikan dalam surat resmi kepada Presiden RI Prabowo Subianto. "Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32 persen," tulis Trump dikutip dari Xinhua.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)