Dolar AS Makin Perkasa Gegara Inflasi hingga Kekhawatiran Geopolitik

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar AS Makin Perkasa Gegara Inflasi hingga Kekhawatiran Geopolitik

Husen Miftahudin • 1 March 2025 11:02

New York: Indeks dolar Amerika Serikat (DXY), yang mengukur nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, tetap kokoh di atas 107,00 pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) peridoe Januari sesuai dengan perkiraan, meredakan kekhawatiran atas lonjakan inflasi yang tidak terduga.

Mengutip FX Street, Sabtu, 1 Maret 2025, greenback mempertahankan kenaikannya baru-baru ini karena Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali tarif pada Kanada, Meksiko, dan Tiongkok akan diterapkan pada 4 Maret. Sementara itu, sentimen risiko membaik dengan pasar ekuitas AS menghapus kerugian sebelumnya dan bergerak naik.

Adapun, DXY bertahan di kisaran 107,30, bertujuan untuk mempertahankan momentum bullish-nya menjelang akhir pekan. Sementara, pemerintahan Trump mengonfirmasi tarif pada Kanada dan Meksiko akan berlaku pada 4 Maret, dengan Tiongkok menghadapi pungutan tambahan sebesar 10 persen.

Data inflasi PCE periode Januari memenuhi ekspektasi dengan angka utama PCE bulanan sebesar 0,3 persen, tidak berubah dari pembacaan sebelumnya. PCE inti berada di angka 0,3 persen, naik dari 0,2 persen pada Desember.

Sementara PCE tahunan berada di angka 2,6 persen, sedikit melampaui ekspektasi tetapi sejalan dengan 2,6 persen pada Desember. PCE inti berada di angka 2,6 persen, turun dari 2,9 persen yang direvisi pada Desember.

Selain itu, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Chicago melonjak ke 45,5, melampaui konsensus 40,6 dan membaik dari 39,5 di Januari.
 

Baca juga: Waspada! Rupiah Sudah Jeblok ke Rp16.595/USD


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)


Fed bakal tahan suku bunga


Mengenai ekspektasi, CME FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan sebesar 30 persen Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada 4,25 persen hingga 4,50 persen pada Juni, sedangkan sisanya menunjukkan potensi pemangkasan.

Di bidang kebijakan luar negeri, ketegangan meningkat antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy terkait negosiasi perjanjian damai. Zelenskyy mendorong janji-janji AS tentang pertahanan, sementara Trump menuduhnya 'tidak sopan' dalam perdebatan publik yang memanas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)