Ilustrasi, Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan food estate. Foto Istimewa.
Media Indonesia • 28 January 2024 13:33
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Tengah terus mengawal pertanaman jagung, singkong, dan padi yang menjadi bagian pengembangan Food Estate.
Menurut Kepala BSIP Kalteng Akhmad Hamdan, kondisi pertanaman menunjukkan hasil yang baik.
Indikatornya, lahan food estate Gunung Mas mampu memproduksi jagung hingga 6,5 ton per hektare. Meskipun ini adalah tanaman awal, Hamdan menyebutkan keberhasilan ini mestinya bisa mematahkan keraguan dan isu kegagalan food estate.
"Lahan food estate ini memang berbeda dengan di Jawa, karena nya kita harus treatment dengan teknologi yang sesuai. Para ahli agronomi, irigasi hingga ahli tanah di Kementan turun ke lapangan bekerja. Kami memulai segalanya dengan perencanaan tanam yang matang," jelas Hamdan dikutip dari keterangan yang diterima pada Minggu, 28 Januari 2024.
Lebih lanjut, ujar Hamdan, jenis tanah berpasir memang berbeda dengan tanah tempat lain yang sudah kaya unsur hara tanah. Namun dengan teknologi pertanaman modern, Kementan melakukan pemupukan dan irigasi secara efisien.
Teknologi ini, terang dia, menjadi salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang di hampir seluruh dunia.
"Banyak negara di dunia yang telah menerapkan teknologi ini. Teknologi ini hemat air, tenaga dan waktu. Jadi jangan heran kalo di food estate kok sepi saja. Mana petaninya, ya teknologi modern makin efisien," sambung dia.
Baca juga: Istana Bantah Program Food Estate Gagal