Ilustrasi rupiah. Foto: MI
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan, sukses mempertahankan kedigdayaannya sejak awal perdagangan.
Mengutip data Bloomberg, Senin, 29 Juli 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.281 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 20 poin atau setara 0,12 persen dari posisi Rp16.301 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Meskipun demikian, analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa besok akan kembali melemah.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.270 per USD hingga Rp16.340 per USD," ujar Ibrahim, dikutip dari analisis hariannya.
Ia pun membeberkan penyebab menguatnya nilai tukar rupiah saat melawan dolar AS hari ini, diantaranya sentimen yang berasal dari eksternal maupun internal.
Spekulasi pemangkasan suku bunga Fed
Meningkatnya spekulasi atas pemotongan suku bunga, menyusul beberapa tanda menggembirakan dari data indeks harga PCE minggu lalu, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Fed. Hasil pembacaan tersebut menempatkan pertemuan Fed minggu ini dalam fokus utama.
"Sementara bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, sinyal apapun mengenai rencananya untuk memangkas
suku bunga akan diawasi dengan ketat. Menurut CME Fedwatch, para pedagang hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pada September," kata Ibrahim.
Selama beberapa minggu terakhir, harapan akan gencatan senjata di Gaza telah mendapatkan momentum. Tetapi Israel menginginkan perubahan dalam rencana gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera oleh Hamas, yang mempersulit kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama sembilan bulan yang telah menghancurkan daerah kantong itu.
Selain itu, kekhawatiran akan melambatnya pemulihan ekonomi Tiongkok, menyusul serangkaian pembacaan yang lemah sepanjang Juli, memicu aksi jual yang berkepanjangan di pasar Tiongkok.
Ketidakpastian politik AS juga membebani pasar Tiongkok, terutama dengan investor yang tidak yakin tentang bagaimana pemerintahan AS berikutnya akan memperlakukan Beijing.
"Fokus minggu ini adalah pada data indeks manajer pembelian utama dari negara tersebut untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai aktivitas bisnis," tutur Ibrahim.
Ekonomi Indonesia tumbuh stabil
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun ini diperkirakan hanya akan bergerak stabil di level 5,1 persen. Adapun pada kuartal I-2024 ekonomi RI tumbuh 5,11 persen.
"Ekspansi fiskal yang kuat, pembelanjaan terkait pemilu, dan investasi kemungkinan besar akan menjaga pertumbuhan PDB di atas 5,0 persen tahun ini," ungkap Ibrahim.
Menurut dia, momentum yang mendorong perekonomian RI akan sedikit berkurang di semester II-2024. Hal ini dikarenakan adanya rebound pada daya beli konsumen dan memudarnya dampak belanja pemilu.
Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,9 persen yoy pada kuartal pertama, atau masih di bawah rata-rata periode sebelum covid-19, yakni sebesar 5,0 persen.
"Kami berpendapat bahwa lambatnya penciptaan lapangan kerja di sektor formal dapat mengurangi peningkatan konsumsi pada semester kedua," tutur dia.
Perluasan industri yang memberikan nilai tambah dan lapangan kerja di sektor formal, serta penurunan inflasi pangan mungkin diperlukan untuk meningkatkan daya beli konsumen, terutama bagi rumah tangga berpendapatan rendah hingga menengah.
Selain itu, sektor pengolahan mineral dengan intensitas permodalan yang tinggi saat ini masih merupakan target utama penanaman modal asing. Permintaan eksternal dapat dipertahankan di tengah membaiknya ekspor logam dan kuatnya permintaan komoditas utama Indonesia, termasuk batu bara, minyak sawit, serta minyak dan gas.
Bank Dunia akan mempertahankan perkiraan inflasi rata-rata 2024 sebesar 2,9 persen yoy, meskipun rupiah melemah, inflasi rata-rata adalah 2,8 persen yoy di semester I-2024.
"Meredanya inflasi pangan karena membaiknya kondisi cuaca dan stabilnya harga energi bersubsidi akan mengimbangi kenaikan inflasi inti," terang Ibrahim.