Pekerja Migran Indonesia Diminta Waspada TPPO, Begini Ciri-Cirinya

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Pekerja Migran Indonesia Diminta Waspada TPPO, Begini Ciri-Cirinya

Naufal Zuhdi • 13 May 2025 18:59

Jakarta: Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus tawaran pekerjaan di luar negeri kembali menjadi sorotan. Banyak Warga Negara Indonesia (WNI) jadi korban modus lancung ini.

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) mengimbau masyarakat berhati-hati menangkap peluang kerja di luar negeri agar tidak jadi korban TPPO. Direktur Layanan Pengaduan, Mediasi, dan Advokasi PMI Pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum KemenP2MI, Mangiring Hasoloan Sinaga mengungkapkan ada beberapa indikasi TPPO bermodus pekerja migran.

"Harus waspada akan ciri-ciri sebagai berikut, seperti pekerjaan tidak sesuai dengan perjanjian awal dan ruang gerak saat di negara penempatan dibatasi," kata Mangiring, Selasa, 13 Mei 2025. 

Contoh lainnya, pekerja ditempatkan di suatu tempat yang tertutup atau terpencil. Bahkan, tidak boleh keluar dari lingkungan bekerja. 

"Itu sudah terindikasi TPPO. Parahnya lagi jika gaji tidak dibayarkan, fix anda menjadi korban TPPO," tutur dia.
 

Baca juga: WNI Korban TPPO Tewas di Kamboja, DPR Desak Sistem Pengawasan PMI Diperketat

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi menyebut masih banyak masyarakat yang belum memahami secara utuh terkait bekerja di luar negeri. Masyarakat juga biasanya mudah tergiur iming-iming gaji yang tinggi.

"Sehingga dengan diiming-imingi gaji yang tinggi, dengan tidak perlu ujian bahasa dan seterusnya, sehingga tergiur dan ikut tawaran tersebut," ujar Anwar. 

Kemenaker prihatin dengan kasus yang dialami oleh Rizal Sampurna. Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut diduga menjadi korban TPPO di Kamboja.

Anwar mengatakan Kemenaker bersama KemenP2MI bakal menggencarkan informasi soal bekerja di luar negeri. Pemerintah daerah bakal dilibatkan untuk melakukan sosialisasi. 

"Kami menggandeng dengan pemerintah daerah bahkan sampai pemerintah desa. Selain itu, kami juga menggalakkan adanya bursa-bursa kerja atau job fair yang melibatkan lintas pemerintah dan juga sekolah-sekolah, utamanya perguruan tinggi," ujar Anwar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)