Mudik Lebaran, Kemenko Polkam: Jumlah Penumpang ke Jakarta Meningkat

Ilustrasi pendatang. Foto: MI/Mohamad Irfan.

Mudik Lebaran, Kemenko Polkam: Jumlah Penumpang ke Jakarta Meningkat

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 6 April 2025 08:45

Jakarta: Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pemantauan Lebaran Kemenko Polkam, Irjen Desman Sujaya Tarigan mengatakan jumlah masyarakat yang datang dari Jawa ke Jakarta mengalami peningkatan pada arus balik Lebaran Idulkfitri 1446/2025. Hal itu berdasarkan pantauan dari sejumlah moda transportasi.

Desman menyampaikan, peningkatan pendatang ke Ibu Kota terlihat pada moda transportasi kereta api. Peningkatan mencapai 16.700 penumpang dari Jawa ke Jakarta.

"Dan diprediksi akan terus meningkat. Petugas di lapangan juga sudah mengambil langkah positif agar tidak terjadi penumpukan,” kata Desman, dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 6 April 2025.

Peningkatan penumpang juga terpantau di moda penyebrangan. Berdasarkan pengakuan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni), disampaikan bahwa penumpang menuju Jakarta yang menggunakan kapal juga mengalami peningkatan.  

“Tadi langsung bicara dengan petugas kapal yang bertugas di KM Kelud dengan rute TanjungPirok - Belawan. Dia menyampaikan bahwa terjadi peningkatan jumlah menumpang, dan sampai saat ini tidak ada kendala apapun baik dari penumpang maupun ABK,” ungkap dia.
 

Baca juga: Masyarakat Diklaim Puas dengan Pelayanan Mudik Lebaran

Selain itu, dia menyampaikan masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan selama arus mudik dan arus balik lebaran. Diharapkan, pelayanan transportasi, baik dari darat, laut, dan udara bisa lebih baik lagi sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan.

“Tadi kita komunikasi dengan para penumpang kerata api dan mereka merasa puas dengan pelayanan petugas. Kami juga melihat ada command center, dan para petugas di lapangan standby untuk menerima pengaduan masyarakat,” sebut dia.

Selain melakukan pemantauan, tim memberikan arahan kepada Kementerian Perhubungan dan stakeholders terkait. Pertama, agar kementerian dan lembaga terkait berkoordinasi dengan Polri dan TNI agar upaya antisipasi yang dilakukan menghadapi puncak arus balik berjalan efisien.

Kedua, perlunya sosialisasi ketika membuat skema manajemen peraturan lalu lintas. Baik itu di jalan tol ataupun arteri. 

“Jika ada contraflow atau one way agar disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak ada kepadatan dan zero accident,” kata Desman.

Ketiga, BMKG diminta terus memberikan update terkini terkait potensi gempa bumi susulan yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Serta, dampak yang mungkin terjadi kedepam serta kesiapan tanggap bencana. 

"Kami juga mendorong penertiban 19 laporan pilot tentang balon udara liar yang dapat mengganggu penerbangan oleh aparatur keamanan dan Pemerintahan daerah," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)