Ilustrasi Gedung OJK. Foto: dok MI/Ramdani.
M Ilham Ramadhan Avisena • 11 April 2025 17:59
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global yang penuh tantangan. Itu dipandang sebagai hal yang positif mengingat kondisi global yang kian tidak pasti akibat tekanan geopolitik dan perlambatan ekonomi negara-negara besar.
"Stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga, meskipun perekonomian global menunjukkan kecenderungan yang divergent," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 11 April 2025.
Penilaian OJK tersebut merujuk pada rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang di bawah ekspektasi, sementara Eropa dan Tiongkok justru menunjukkan performa di atas perkiraan.
Menurut Mahendra, volatilitas pasar global masih tinggi, dipicu oleh ketidakpastian arah kebijakan ekonomi dan meningkatnya risiko geopolitik. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pun merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,1 persen pada 2025 dan tiga persen pada 2026.
Meski demikian, Mahendra menyebutkan kondisi Indonesia masih tergolong kuat. OECD juga diketahui menurunkan proyeksi pertumbuhan Indonesia menjadi 4,9 persen tahun ini. Namun dia menilai hal itu masih cukup baik.
"Ini masih sejalan dengan perbandingan peer countries ataupun negara-negara berkembang di kawasan dan di luar kawasan kita," ujar Mahendra.
Baca juga: BI Sebut Pelemahan IHSG Bagian Dinamika Tren Global |