Video Presiden Prabowo Dicatut Penipu Pakai AI Deepfake, Apa Itu?

Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji. Metrotvnews.com/Siti Yona

Video Presiden Prabowo Dicatut Penipu Pakai AI Deepfake, Apa Itu?

Siti Yona Hukmana • 23 January 2025 18:17

Jakarta: Perkembangan teknologi justru banyak disalahgunakan sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab. Misalnya, kasus yang baru terungkap soal kejahatan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake dengan mencatut wajah Presiden Prabowo Subianto dan pejabat negara lainnya.

Apa itu deepfake

Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji menjelaskan deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Biasanya digunakan untuk membuat video, gambar, atau audio palsu yang terlihat atau terdengar sangat nyata.

"Deepfake dapat memanipulasi gambar atau video, sehingga terlihat seperti seseorang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi," kata Himawan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Januari 2025.

Himawan menyebut deepfake sering digunakan untuk hiburan, tetapi juga dapat disalahgunakan untuk penyebaran informasi palsu yang merugikan orang. Salah satunya kasus deepfake mencatut pejabat negara dan publik figur.

"Sebagai gambaran, yang sempat viral di media sosial, yaitu video deepfake Barack Obama pada 2018, yang menunjukkan Barack Obama menghina Donald Trump dalam sebuah pidato, padahal pidato tersebut tidak pernah ada," ungkap Himawan.

Penipuan AI deepfake

Semakin maraknya teknologi AI yang disalahgunakan dengan membuat video deepfake, Polri menggencarkan patroli siber. Akhirnya, menemukan video di media sosial Instagram pelaku @chandra_cchen.

Video itu diunggah pada 13 November 2024 dan dipergunakan oleh akun Instagram @indoberbagi2025. Polisi menayangkan tiga video, yakni Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
 
Baca Juga: 

Bersindikat, Polri Buru Otak Penipuan Pakai Teknologi AI Deepfake Wajah Presiden Prabowo


Ketiga pejabat negara itu dibuat seolah-olah tengah menawarkan bantuan kepada masyarakat. Bahkan, dalam video yang diunggah dicantumkan nomor WhatsApp yang bisa dihubungi masyarakat.

Pelaku raup untung R30 juta

Namun, masyarakat yang mendaftarkan diri untuk menerima bantuan diwajibkan membayar administrasi terlebih dahulu. Namun, setelah mentransfer uang bantuan tak kunjung datang. Total ada 11 korban teridentifikasi oleh polisi. Pelaku telah meraup keuntungan Rp30 juta selama empat bulan operasi.

"Pengungkapan kasus ini dilakukan untuk menjaga muruah kewibawaan pemerintah Bapak Presiden Prabowo Subianto dan kabinetnya agar tidak menimbulkan distrust dari masyarakat," ungkap Himawan.

Pengungkapan kasus ini berbekal laporan polisi nomor: LP/A/3/I/2025/SPKT.DITTIPIDSIBER/Bareskrim Polri tanggal 14 Januari 2025. Seorang pelaku berinisial AMA, 29, ditangkap di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, pada Kamis, 16 Januari 2025.
 
Baca Juga: 

11 Orang Jadi Korban Penipuan AI Deepfake Wajah Presiden Prabowo


Polisi masih memburu tersangka lain berinisial FA. Polisi juga akan mencari otak kejahatan siber ini karena diyakini penipuan deepfake wajah pejabat negara itu sebuah sindikat. 

Pelaku AMA telah ditahan. Dia dijerat Pasal 51 ayat (1) Jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Kemudian, pelaku juga dijerat Pasal 378 KUHP. Ancaman hukumannya paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun penjara dan denda paling banyak Rp12 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)