Ilustrasi. Foto: MI.
Ihfa Firdausya • 13 July 2025 13:41
Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abdul Wachid menekankan pentingnya memperjelas proses seleksi penerimaan siswa Sekolah Rakyat. Khususnya, jika ada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang belum masuk dalam skema seleksi saat ini.
"Kalau ada anak yang tidak lolos seleksi padahal miskin, lalu bagaimana solusinya? Ini perlu dibahas. Selain itu, perhatian jangan hanya pada anak, tapi juga bapak dan ibunya. Kemandirian orang tua juga penting agar program ini berdampak jangka panjang," jelas Abdul Wachid dalam keterangannya, Minggu, 13 Juli 2025.
Program Sekolah Rakyat ditargetkan mencapai 100 lokasi pada tahun ini. Menurut Wachid, Komisi VIII DPR telah mendorong penambahan anggaran untuk realisasi program ini di tahun 2026.
"Kami sudah menyiapkan dukungan anggaran tambahan untuk Kemensos agar pelaksanaan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran," kata dia.
Menurut dia, tantangan utama saat ini adalah ketersediaan lahan. Makanya, meminta dukungan penuh dari kepala daerah di seluruh Indonesia. "Kami minta bupati, wali kota, dan gubernur ikut aktif menyiapkan lahan," ungkapnya.
Baca juga: Guru Sekolah Rakyat di Yogyakarta Belum Komplet |