Pemilu 2024 Dinilai Perpaduan Era Orba dan SBY

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/MI/Rommy

Pemilu 2024 Dinilai Perpaduan Era Orba dan SBY

Theofilus Ifan Sucipto • 18 March 2024 21:21

Jakarta: Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dikritik. Pesta demokrasi tahun ini dinilai kombinasi rezim sebelum-sebelumnya.

"Kami menyatakan Pemilu 2024 perpaduan antara apa yang terjadi saat Pemilu 1971 (era orde baru) dan Pemilu 2009 (era Susilo Bambang Yudhoyono). Perpaduan sempurna," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Sekretariat Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2024.

Hasto merujuk pada penghitungan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut dia, Sirekap merupakan alat konspirasi dan kejahatan pemilu.

"Kecurangan hulu ke hilir tidak boleh dibiarkan," tegas dia.

Hasto juga menyoroti pelibatan Mahkamah Konstitusi (MK) memuluskan langkah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden. Termasuk, pengerahan aparat negara untuk kepentingan calon tertentu.
 

Baca: Sirekap Dinilai Alat Konspirasi dan Kejahatan Pemilu

Hasto ingin fenomena itu menyadarkan seluruh pihak. Sehingga, mereka dapat tersadar dan merespons hal itu. Kemudian, menyerukan kebenaran terkait Pemilu 2024.

"Muncul pendapat pakar seperti Profesor Ikrar Nusa Bakti sebagai seruan moral karena ini adalah suatu negara dan kita pemilik negara ini," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)