Disidang Pekan Depan, 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Akan Ditindak Tegas

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim. Medcom.id/Siti Yona

Disidang Pekan Depan, 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Akan Ditindak Tegas

Siti Yona Hukmana • 24 December 2024 20:53

Jakarta: Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim memastikan akan menindak tegas 18 anggota yang memeras warga negara (WN) Malaysia. Pemerasan terjadi saat menonton gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kami akan melakukan penindakan secara tegas siapa pun itu korbannya," kata Karim dalam konferensi pers di Mabes, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Desember 2024.

Karim menekankan Polri serius menangani kasus tersebut. Apapun bentuk pelanggaran yang dilakukan anggota.

Karim melanjutkan kasus yang menjerat anggota dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran itu kini ditangani Div Propam Polri. Guna percepatan dan objektifitas dalam rangka pemeriksaan.

"Dan yang terakhir, kami sepakat di Divpropam akan menyidangkan sidang kode etik kasus ini yang kita rencanakan minggu," pungkas jenderal polisi bintang dua itu.
 

Baca juga: 

Kompolnas dan Propam Kerja Sama Dalami Pemerasan Polisi kepada Penonton DWP



Sebelumnya, polisi mengamankan 18 personelnya yang diduga terlibat pemerasan warga Malaysia saat menonton gelaran (DWP) 2024 di JIExpo, Kemayoran. Belasan polisi itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.

"Adapun personel yang diamankan oleh Propam Polri untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Karopenmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Sabtu, 21 Desember 2024.

Trunoyudo mengatakan, pengamanan 18 personel itu merupakan langkah tindak lanjut atas keluhan warga Malaysia yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan saat gelaran DWP. Ia memastikan Polri tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, sebagai bentuk komitmen dalam menegakkan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

Polri juga dipastikan tidak akan memberi tempat bagi oknumnya yang mencoreng nama baik institusi. Korps Bhayangkara berjanji mengusut kasus ini secara profesional, transparan, dan tuntas.

Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 sebelumnya digelar pada 13-15 Desember. Usai acara, akun Instagram penyelenggara DWP dibanjiri komentar protes warganet.

Sebagian besar keluhan datang dari penonton luar negeri, khususnya Malaysia. Mereka mengaku kecewa karena tidak dapat melakukan pesta dansa alias rave dengan leluasa karena adanya intervensi. Beberapa penonton pun juga mengaku adanya pemerasan yang dilakukan polisi yang menyamar dalam kerumunan.

"Pengalaman buruk tiba-tiba disuruh tes urine dan banyak yang kena juga. Goodbye DWP," tulis seseorang di akun Instagram DWP.

"400+ orang Malaysia mengalami penghinaan ini. Keamanan, uang, dan waktu kami benar-benar habis! Budaya dan tempat belanja negara kalian memang yang terbaik bagi kami, tapi tidak dengan korupsinya," tulis warganet lainnya.

"Acara terburuk yang pernah ada, tidak akan datang lagi," ujar warganet lain.

Sementara itu, pihak DWP pun telah buka suara terkait hal ini. Pihaknya sangat menyesali kejadian buruk tersebut menimpa para pengunjungnya.

Pihak promotor berkomitmen mengutamakan keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman penonton DWP 2024. Bersama yang berwenang, pihaknya akan mengusut kasus tersebut agar tidak terulang dikemudian hari.

"Keselamatan, kesejahteraan, dan pengalaman anda merupakan prioritas utama kami dan akan selalu menjadi prioritas utama kami. Kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas dan badan pemerintah terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi guna mencegah insiden seperti itu terjadi lagi," ucap akun Instagram @djakartawarehouseproject.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)