Manajer Program Perludem Fadli Ramadhanil. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Fachri Audhia Hafiez • 14 January 2024 15:07
Jakarta: Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menekankan pentingnya membangun literasi untuk bijak dalam melakukan perbincangan di media sosial (medsos). Hal ini merespons pengancaman terhadap calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan yang bermula dari komentar di medsos.
"Kalau kemudian bagaimana membangun literasi dalam perdebatan dan perbincangan di media sosial itu menurut saya juga sesuatu yang jauh lebih penting," kata Manajer Program Perludem, Fadli Ramadhanil, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Januari 2024.
Menurut Fadli, pendidikan politik juga penting untuk bisa diserap masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat memahami bahwa unggahan yang bersifat ancaman tak dapat dibenarkan.
"Dalam demokrasi itu harus dinilai sebagai bagian dari pendidikan politik," ucap dia.
Fadli menegaskan ancaman kepada kontestan pemilu harus diproses hukum. Karena hal itu dilandasi ketidaksukaan tetapi berujung pada hal-hal intimidatif.
"Saya sepakat kalau itu udah ancaman, sudah intimidasi penegakan hukum mesti berjalan," ujar Fadli.
Baca juga: Anies Harap Pelaku Pengancaman Diberi Pembinaan agar Tak Terulang |