Populer Nasional: Mess Komplek Lemdikpol Hangus Terbakar hingga Polemik Penyelesaian Sengketa 4 Pulau Aceh Sumut

Ilustrasi kebakaran. Medcom

Populer Nasional: Mess Komplek Lemdikpol Hangus Terbakar hingga Polemik Penyelesaian Sengketa 4 Pulau Aceh Sumut

Achmad Zulfikar Fazli • 16 June 2025 06:49

Jakarta: Sejumlah artikel di Kanal Nasional Metrotvnews.com menjadi yang terpopuler pada Senin, 16 Juni 2025. Mulai dari kebakaran yang melanda bangunan di Mess Komplek Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol), Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga polemik penyelesaian sengketa 4 pulau antara Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).

Berikut tiga berita terpopuler di Kanal Nasional Metrotvnews.com:

1. Bangunan di Mess Komplek Lemdikpol Jaksel Terbakar, Ini Penyebabnya

Bangunan di Mess Komplek Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol), Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terbakar, Minggu, 15 Juni 2025. Total ada tiga bangunan yang dilalap api.

Perwira piket Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Agus Wijaya mengungkapkan informasi kebakaran diterima sekitar pukul 15.30 WIB. Petugas langsung terjun ke lokasi.

"Total 19 unit diterjunkan, 13 unit pompa dan 6 unit pendukung," kata Agus di lokasi, Minggu, 15 Juni 2025. 
 
Baca Juga: 

Kebakaran Hebat Landa Permukiman Padat di Cianjur


Agus mengatakan petugas sempat terkendala sumber air. Beruntung situasi itu tak berlangsung lama.

Selengkapnya baca di sini

2. Menteri Kebudayaan Didesak Minta Maaf Soal Pernyataan Sejarah Pemerkosaan Massal 1998

Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan individu yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas mengecam keras pernyataan Fadli Zon. Menteri Kebudayaan itu dinilai mengaburkan fakta sejarah terkait adanya kasus pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 1998.

"Kami menilai pernyataan tersebut merupakan bentuk manipulasi, pengaburan sejarah, serta pelecehan terhadap upaya pengungkapan kebenaran atas tragedi kemanusiaan yang terjadi, khususnya kekerasan terhadap perempuan dalam peristiwa Mei 1998," kata perwakilan koalisi, Usman Hamid dalam keterangannya, Minggu, 15 Juni 2025.

Menurut Usman, pernyataan Fadli Zon menunjukkan sikap nirempati terhadap korban dan seluruh perempuan yang berjuang bersama korban. Ia dinilai telah gagal memahami kekhususan dari kekerasan seksual dibandingkan dengan bentuk-bentuk kekerasan lainnya, terlebih ada kecenderungan sengaja menyasar pihak yang dijadikan korban, yaitu perempuan Tionghoa.

Selengkapnya baca di sini

3. Yusril Sebut Penyelesaian Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Tak Bisa Hanya Didasari Letak Geografis

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, telah berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Gubernur Sumatra Utara M Bobby Afif Nasution, dan tokoh masyarakat soal sengketa empat pulau yang diperebutkan Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatra Utara (Sumut). Dia meminta semua pihak bersabar menunggu upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan pemerintah. 

"Saya mengajak sekaligus mengimbau supaya masyarakat tenang ya kasus empat pulau ini, insyaallah dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada satu pihak pun yang dirugikan," kata Yusril di Depok, Jawa Barat, Minggu, 15 Juni 2025.
 
Baca Juga: 

Wakil Rakyat Aceh Desak Mendagri Mengembalikan 4 Pulau Sengketa


Yusril menjelaskan secara geografis, empat pulau, yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang lebih dekat dengan Tapanuli Tengah, Sumut, daripada ke Singkil, Aceh. Namun, faktor geografis bukan satu-satunya cara untuk menetapkan satu wilayah masuk ke kabupaten atau provinsi tertentu.

"Tentu ada faktor-faktor lain, faktor-faktor sejarah, faktor-faktor budaya, faktor-faktor penempatan suku, dan lain-lain di kawasan itu, yang juga harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan pulau itu masuk ke dalam wilayah provinsi atau kabupaten atau kota yang mana," kata Yusril. 

Selengkapnya baca di sini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)