Ayam goreng Widuran, di Solo, Jawa Tengah.
Triawati Prihatsari • 27 May 2025 18:25
Solo: Usai mencuat kasus Rumah Makan Ayam Widuran Solo yang menyematkan non halal setelah beroperasi 50 tahun lebih, pengakuan pelanggan banyak yang merasa tertipu. Mayoritas pembeli mengakui rasa Ayam Widuran lebih enak dibandingkan yang lain.
Para pelanggan mengira kremes Ayam Widuran menggunakan bumbu rempah khusus untuk menghasilkan rasa enak. Namun mereka kecewa, karena ternyata ada campuran bahan non halal.
"Ya kecewa, saya pernah beli beberapa kali. Saya sempat mengajak teman-teman juga, pernah makan nasi ayam kardus dari situ juga. Tapi gak tahu kalau ada bahan non halal, taunya ayam goreng kan halal. Jadi ya ndak tau kalau ternyata ada campuran minyak babinya untuk kremes," beber salah satu pembeli, Sunaryo, di Solo, Selasa, 27 Mei 2025.
Ia mengakui kremes di Ayam Widuran berbeda rasanya dengan tempat lain. Ia mengira pembuatan kremes tersebut menggunakan rempah khusus sehingga menjadi lebih enak.
"Kremesnya memang lebih enak dan gurih. Saya kira pakai bumbu khusus. Tapi ternyata pakai minyak babi itu yang bikin kita sangat kecewa," ujarnya.
Hal sama disampaikan pembeli lainnya warga Baki, Sukoharjo, Laras. Dia mengaku pernah makan produk ayam dan kremes dari RM Ayam Widuran Solo.
"Saya pernah makan beberapa kali tapi dalam bentuk nasi ayam dalam kotak. Ada kremesnya juga, ya gak tau kalau ternyata kremesnya dicampur bahan non halal. Ya kecewa, kalau tahu pasti kan tidak dimakan," ungkap wanita berhijab tersebut.
Diketahui, usai disidak Wali Kota Solo Respati Ardi, Senin, 26 Mei 2025, RM Ayam Widuran Solo ditutup untuk sementara. Respati menghendaki agar dilakukan asesmen ulang terhadap sajian RM tersebut setelah viral.