3 Indeks Saham Utama di Bursa AS Kompak Menguat

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

3 Indeks Saham Utama di Bursa AS Kompak Menguat

Ade Hapsari Lestarini • 10 May 2024 07:28

New York: Saham-saham di Amerika Serikat (AS) di bursa AS, Wall Street, berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). investor semakin yakin The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini, berkat data ekonomi yang lebih tenang.

Melansir Xinhua, Jumat, 10 Mei 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 331,37 poin atau 0,85 persen menjadi 39.387,76, serta memperpanjang kenaikan beruntun terpanjang tahun ini. Sementara indeks S&P 500 bertambah 26,41 poin atau 0,51 persen menjadi 5.214,08. Kemudian indeks Komposit Nasdaq meningkat 43,51 poin atau 0,27 persen menjadi 16.346,26.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau. Sektor real estat dan utilitas memimpin kenaikan masing-masing 2,31 persen dan 1,52 persen. Sementara itu, sektor teknologi melawan tren dengan turun 0,25 persen.
 

Klaim pengangguran AS


Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 4 Mei meningkat sebesar 22 ribu menjadi 231 ribu, naik dari 209 ribu pada minggu sebelumnya. Meski merupakan yang tertinggi sejak minggu terakhir Agustus 2023, namun tingkat klaim tersebut masih tergolong rendah dan tidak menimbulkan kekhawatiran yang signifikan. Rata-rata klaim dalam empat minggu, yang menghaluskan beberapa fluktuasi mingguan, meningkat sebesar 4.750 menjadi 215 ribu.

"Pasar tenaga kerja menunjukkan beberapa tanda penyeimbangan kembali dengan lebih sedikitnya lowongan pekerjaan yang diumumkan di seluruh negeri, dan sekarang PHK di perusahaan meningkat, mengisyaratkan kehati-hatian di pihak perusahaan ketika mereka mempertimbangkan prospek untuk paruh kedua tahun ini," kata Kepala ekonom di FWDBONDS LLC, sebuah firma riset pasar keuangan, Christopher Rupkey.

 
Baca juga: Gerak Positif Wall Street Terhenti


Pejabat Federal Reserve memantau dengan cermat jumlah pekerjaan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengarahkan inflasi kembali ke target dua persen. Meskipun mereka mengakui kuatnya perolehan lapangan kerja, penilaian mereka dilakukan sebelum rilis laporan ketenagakerjaan April. Ekspektasi pasar menunjukkan bank sentral mungkin mulai menurunkan suku bunga pada September.
 

Ketidakpastian prospek inflasi


Namun, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan ketidakpastian seputar prospek inflasi telah meningkat, sehingga sulit untuk memproyeksikan keputusan kebijakan sampai bank sentral mendapatkan kejelasan lebih lanjut.

Di sisi korporasi, laporan pendapatan kuartalan tidak memenuhi ekspektasi Wall Street, sehingga menyebabkan penurunan sentimen untuk sementara. Warner Bros Discovery mengalami peningkatan sebesar 3,08 persen, meskipun tidak mencapai perkiraan pendapatan dan laba.

Di sisi lain, perusahaan semikonduktor Arm turun lebih dari dua persen karena pedoman pendapatan yang tidak menarik. Airbnb mengalami kemunduran yang lebih signifikan, turun lebih dari enam persen karena lemahnya panduan masa depan menutupi kinerja positifnya pada kuartal pertama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)