Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Laju mata uang rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah dolar AS bangkit.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 35 poin atau 0,23 persen menjadi Rp15.459 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.424 per USD.
Laju dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi satu minggu terhadap mata uang utama pada Jumat, dalam jalur untuk mengakhiri penurunan beruntun lima minggu, setelah data ekonomi yang kuat memangkas taruhan untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang agresif.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang utama, sedikit berubah pada 101,34 pada pukul 00.32 GMT, setelah naik 0,36 persen pada Kamis dan menyentuh level tertinggi sejak 22 Agustus di 101,58.
Data ekonomi AS di atas ekspektasi
Semalam, data AS menunjukkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan 3,0 persen pada kuartal kedua, revisi ke atas dari tingkat 2,8 persen yang dilaporkan bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PDB tidak akan direvisi.
"Itulah penggerak pasar dari aksi harga semalam, terutama ketika Anda melihat mata uang dan imbal hasil Treasury AS," kata Ahli Strategi Valas Senior di National Australia Bank Rodrigo Catril, dilansir Channel News Asia, Jumat, 30 Agustus 2024.
Menurut FedWatch Tool dari CME Group para pedagang sekarang lebih mendukung penurunan suku bunga Fed seperempat poin pada 18 September, dengan peluang hanya 34 persen dari penurunan 50 basis poin (bp), turun dari 38 persen sehari sebelumnya.
Amerika Serikat juga akan merilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, pengukur inflasi pilihan Fed.