Ilustrasi. Foto: Medcom
Fachri Audhia Hafiez • 18 November 2024 19:12
Jakarta: Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budianto, ditantang berani atau tidak menolak intervensi penguasa bila terpilih menjadi pimpinan Lembaga Antirasuah. Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPR Benny K Harman saat proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test capim KPK periode 2024-2029.
Benny awalnya menyinggung bahwa pimpinan KPK mudah diintervensi ketika menangani kasus. Dia menilai tak jarang ada permintaan untuk menjerat seseorang.
"Pimpinan KPK rawan diintervensi oleh kekuasan. Apabila diperintahkan, supaya si A ditetapkan sebagai tersangka korupsinya, memang gamblang sekali, tapi si yang punya kuasa tadi 'ini dokumennya, ini buktinya'," kata Benny di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 November 2024.
Politikus Partai Demokrat itu juga menyakan sikap Setyo jika ada calon tersangka korupsi yang berusaha ingin berkomunikasi dengannya. Bahkan, bertemu dengan orang tersebut baik secara langsung atau perantara.
"Tiba tiba si calon tadi mengontak Anda melalui anda punya tangan kanan, tangan kiri, ketemu. Menurut saudara itu diperbolehkan dibenarkan, dilayani atau tidak?" tanya Benny.
Baca juga:
Capim Poengky Indarti Dicecar soal Krisis Kepercayaan KPK |