Rupiah Ditutup Perkasa ke Rp16.657 per USD

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Ditutup Perkasa ke Rp16.657 per USD

Eko Nordiansyah • 25 November 2025 16:15

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap mata uang dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa, 25 November 2025, bergerak menguat. Mata uang Garuda terpantau sudah menguat atas dolar AS sejak pembukaan pagi tadi.

Mengacu data Bloomberg, rupiah menguat 42 poin atau setara 0,25 persen hingga ke posisi Rp16.657 per USD. Rupiah menguat jika dibandingkan perdagangan kemarin di posisi Rp16.699 per USD.

Kemudian berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat sebesar 35 poin atau setara 0,21 persen menjadi Rp16.655 per USD. Sebelumnya rupiah berada di level Rp16.690 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.667 per USD. Rupiah menguat dibandingkan dengan kemarin sebesar Rp16.709 per USD.
 



(Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar)

Ini faktor penguat rupiah

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat seiring perkiraan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) yang telah mencapai 81 persen.

“Pemangkasan belum 100 persen, tapi hari ini sudah naik mencapai 81 persen dibandingkan Senin, 24 November 2025 di 60 persen-an,” katanya dilansir dari Antara di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.

Prediksi rupiah yang akan menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk-on peningkatan prospek pemangkasan suku bunga The Fed, menurut dia, dipicu komentar Gubernur The Fed Christopher Waller.

Pejabat Federal Reserve tersebut mengatakan pemangkasan suku bunga pada Desember sesuai dengan keadaan perekonomian AS, dan diperlukan.

Di sisi lain, mengutip Anadolu, perselisihan antara para pejabat The Fed terkait apakah harus memangkas suku bunga masih berlanjut. Sebagian pejabat masih ada yang menyuarakan keraguan tentang urgensi pemotongan lebih lanjut.

Sebelumnya, Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75-4 persen dalam rapat di Oktober. Namun, hasil pemungutan suara 10-2 tidak sepenuhnya mencerminkan tingkat perpecahan di antara para pejabat.

“Sentimen risk on (terhadap rupiah) juga didukung oleh kembalinya euforia AI (Artificial Intelligence),” kata Lukman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)