Dolar AS Kian Perkasa

Ilustrasi kurs dolar AS. Foto: dok AP.

Dolar AS Kian Perkasa

Husen Miftahudin • 1 November 2023 09:35

New York: Dolar AS menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah sentimen pasar tentatif menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve mendatang yang dijadwalkan pada Rabu.

Dikutip dari Xinhua, Rabu, 1 November 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,39 persen menjadi 106,6525 pada penutupan perdagangan.

Harga rumah AS naik 0,6 persen secara bulanan pada Agustus, menurut Badan Pembiayaan Perumahan Federal AS pada hari Selasa. Indeks harga rumah S&P/Case-Shiller meningkat sebesar 2,2 persen secara tahunan di Agustus, lebih cepat dibandingkan kenaikan 0,2 persen yang tercatat di Juli.

Sentimen konsumen di Amerika Serikat terus melemah pada Oktober, dengan indeks kepercayaan konsumen The Conference Board turun menjadi 102,6 dari 104,3 pada bulan September. Ekspektasi tingkat inflasi konsumen dalam satu tahun mencapai 5,9 persen.

"Tanggapan tertulis menunjukkan bahwa konsumen terus disibukkan dengan kenaikan harga secara umum, dan harga bahan makanan dan bensin pada khususnya. Konsumen juga menyatakan kekhawatiran mengenai situasi politik dan suku bunga yang lebih tinggi," komentar The Conference Board.

Trader juga berkesempatan untuk melihat laporan indeks manajer pembelian (PMI) Chicago pada Selasa, yang menunjukkan PMI turun dari 44,1 pada September menjadi 44 pada Oktober.

Baca juga: Meski Tipis, Rupiah Sukses Menguat ke Rp15.884/USD
 

Nilai tukar Euro terkikis


Pada penutupan perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0582 dari USD1,0619 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2150 dari USD1,2163.

PDB Kanada datar pada Agustus karena perekonomian melambat, meleset dari perkiraan sebesar 0,1 persen, dan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan mulai meningkat, menurut angka yang dirilis oleh Statistik Kanada pada Selasa. Dolar AS tumbuh menjadi 1,3863 dolar Kanada dari 1,3817 dolar Kanada.

Bank of Japan mengatakan pihaknya akan mempertahankan imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun di sekitar nol di bawah kendali kurva imbal hasil, namun mendefinisikan ulang 1,0 persen sebagai 'batas atas' yang longgar dan bukan batas yang kaku.

Dolar AS dibeli 151,5660 yen Jepang, lebih tinggi dari 148,9850 yen Jepang pada sesi sebelumnya, mencapai level tertinggi baru dalam satu tahun.

Dolar AS naik menjadi 0,9092 franc Swiss dari 0,9016 franc Swiss, dan naik menjadi 11,1587 kronor Swedia dari 11,1311 kronor Swedia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)