Kementan Mengairi 300 Ribu Ha Sawah di Sumedang Lewat Pompanisasi

Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.

Kementan Mengairi 300 Ribu Ha Sawah di Sumedang Lewat Pompanisasi

Media Indonesia • 8 April 2024 13:55

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan pengecekan dan memastikan program pompanisasi di area persawahan Desa Marongge, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang, berjalan dengan baik.

Amran mengatakan, Kementan melalui program pompanisasi siap mengairi ratusan ribu hektare sawah tadah hujan agar bisa meningkatkan produksinya di tengah ancaman el nino.

Menurutnya, ada 343 ribu hektare (ha) yang berpotensi diairi. Akan tetapi Kementan menargetkan sekitar 300 ribu lahan bisa terairi dengan pompanisasi dan diproyeksi bisa meningkatkan produksi pangan hingga 200 persen.

"Insyaallah di Jawa Barat ini kami siap mengairi 300 ribu hektare. Potensinya 343 ribu hektare. Kalau ini bisa diairi peningkatan untuk 300 ribu hektare ini 200 persen. Meningkat produksinya, nilainya bisa mencapai Rp15 triliun, itu hanya peningkatan," kata Amran dikutip dari keterangan yang diterima, Senin, 8 April 2024.

"Bisa dibayangkan kalau Rp15 triliun ini bergerak setiap tahun. Ini ada multiplier efek ekonomi di tingkat desa berderak dan kebahagiaan petani luar biasa. Pupuknya sudah ditambah 100 persen," sambung Mentan.

Amran mengungkapkan, masalah pangan merupakan masalah yang vital. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama bergandengan tangan membantu petani agar produksi pangan bisa ditingkatkan sehingga pangan Indonesia bisa terjaga dengan baik dan para petani bisa sejahtera.

"Kita gandengan tangan untuk menghadapi krisis pangan yang dihadapi dunia bukan saja Indonesia, tapi Indonesia juga terkena dampak sehingga kita harus bahu membahu untuk meningkatkan produksi menyelesaikan masalah pangan. Karena masalah pangan, masalah sangat vital kalau pangan bermasalah, negara bermasalah," ungkap dia.

“Kami sengaja turun keliling, mengecek, memastikan, dan inilah contoh bangunan pompa yang harus kita lakukan. Ini terbaik selama kunjungan termasuk kemarin, jadi jawa barat ini terbaik cara pasang pompanya, terbaik hasilnya selama kami keliling," imbuh Amran.

Di sisi lain, Mentan memastikan stok beras aman hingga empat bulan kedepan. Saat ini Kementan membantu petani untuk menanam agar stok empat bulan berikutnya bisa terjaga sehingga stok aman.

"Beras aman, stok kita aman ada 1,2 juta ton. Bulan Maret sudah lewat, April, Mei, Juni aman. Sekarang ini kita tanam lagi untuk mengejar empat bulan berikutnya, insyaallah aman," jelas Amran.

Lebih lanjut Mentan menegaskan kondisi pangan aman apabila sebanyak satu juta hektare sawah di Pulau Jawa benar-benar dipasangkan pompa untuk mengantisipasi adanya El Nino.

"Hari ini kita pompa, hari ini kita ngolah, hari ini juga kita bisa tanam atau besok kita bisa tanam. Tapi kalau cetak sawah, butuh waktu lama. Butuh waktu satu tahun, dua tahun kita bangun. Jadi insyaallah ini adalah solusi cepat dan kami minta pada seluruh jajaran Kementerian Pertanian adalah pemasangan pompa di Jawa Barat ini, dua hari kami di sini, itu menjadi contoh di seluruh Indonesia. Ini yang benar," tegas Amran.
 

Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi Ditambah, Produktivitas Pertanian Kabupaten OKI Meningkat
 

Program pompanisasi


Di kesempatan yang sama, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan program pompanisasi dilakukan agar sawah yang sebelumnya pengairannya mengandalkan air hujan kini bisa dengan mengalirkan air dari sungai Cilutung yang sumbernya dari Waduk Jatigede.

"Kegiatan hari ini Bapak Menteri meninjau lokasi pompanisasi di Kabupaten Sumedang dan ini contoh profil kegiatan lahan tadah hujan. Dan ini pompanya dari Sungai Cilutung. Sumber airnya dari Waduk Jatigede dan ini mengaliri luar biasa lahan-lahan yang selama ini tanam sekali menjadi dua hingga tiga kali bahkan lahan yang belum pernah ditanam di trap-trap yang atas nanti bisa pakai sistem tandon," terang Suwandi.

Salah satu yang akan dilakukan untuk melengkapi program pompanisasi, sambung Suwandi, yaitu dengan memberikan benih berkualitas atau varietas unggul sehingga produksi pangan bisa meningkat secara signifikan.

"Jadi air-air yang dari Sungai Cilutung ini dimanfaatkan untuk petani yang selama ini mengandalkan air hujan. Sesuai arahan menteri, kita akan kasih benih-benih yang bagus, varietas unggul," tutup Suwandi.

(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)