Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, berharap Polri membongkar penempatan warga Indonesia secara ilegal di Kamboja. Mereka dipekerjakan sebagai operator judi online atau scamming online.
"Nah, harapan saya ketika saya menyampaikan informasi masih tentang inisial T itu juga tentu yang menjadi harapan saya sebagai kepala BP2MI dan anak bangsa. Kenapa? dalam pikiran saya, karena yang ke Kamboja ini dipekerjakan di judi online dan scamming online, harapannya kalo ini bisa dibongkar, berhenti, maka otomatis akan menghentikan penempatan ilegal," kata Benny di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin, 29 Juli 2024.
Dia kemudian mengungkap banyaknya anak-anak bangsa yang menjadi korban penempatan kerja secara ilegal di Kamboja. Menurutnya, orang Indonesia berada di Kamboja saat ini mencapai 89.440. Angka itu disebut tercatat sesuai data izin tinggal dari Imigrasi Kamboja.
"Kedua, berapa yang lapor diri? Yang lapor diri dari 89.440 itu sebanyak 17.883. Sekarang. Berapa yang sudah dipulangkan ke Indonesia karena bekerja di judi online, scamming online? Kurang lebih 1.914 dari Kamboja," ungkap dia.
Sebanyak 1.914 yang dipulangkan itu disebut di luar dari penempatan ilegal di Filipina, Vietnam, dan Thailand yang juga penempatan ilegal sebagai judi online. Dia menekankan 1.914 korban penempatan judi online di Kamboja itu adalah anak-anak bangsa.
"Standing posisi saya, fokus dan concern BP2MI adalah perang melawan sindikat penempatan ilegal. Jadi, jika judi online itu berdiri sendiri, maka tidak menjadi tugas dan fokus kami. Itu bukan tugas BP2MI," terang Benny.
Benny selesai memberikan klarifikan kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri soal sosok T, pengendali penempatan warga Indonesia secara ilegal ke Kamboja yang bekerja sebagai judi online atau scamming online. Meski telah menyampaikan ke polisi, dia emoh mengungkap ke publik.
Benny, juga tidak mau menyampaikan latar belakang T. Dia memastikan akan terus konsisten menyebut inisial. Benny mempersilakan pewarta tanya ke penyidik.
"Yang pasti, saya konsisten menyebut inisial. Inisial itu siapa, latar belakangnya apa, maka saya sudah memberikan keterangan kepada kepolisian penyidik dan silakan ditanyakan kepada penyidik," pungkasnya.