Polisi Temukan Botol Miras di Lokasi Kematian Mahasiswa Fisipol UKI

Konferensi pers Rektorat UKI Cawang. Foto: Metro TV/Zaenal Arifin.

Polisi Temukan Botol Miras di Lokasi Kematian Mahasiswa Fisipol UKI

Zaenal Arifin • 7 March 2025 21:26

Jakarta: Polisi menemukan botol minuman keras di lokasi kematian Kenzaha Walewangko, mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur. Sebelum meninggal diduga dikeroyok, Kenzaha diduga minum-minuman keras bersama teman-temannya.

"Terbukti memang Pak Kapolres (Jakarta Timur Kombes Nicolas Ari Lilipaly) tadi bilang ada botol (miras) ya," ujar Rektor UKI Dhaniswara K Harjono, di Gedung Rektorat UKI, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 7 Maret 2025.

Dhaniswara mengungkapkan, aktivitas minum-minuman keras yang diduga dilakukan oleh mahasiswa semester enam itu beserta teman-temannya, tidak terpantau oleh pihak keamanan kampus.

"Tapi pada saat itu memang tidak terpantau sebelumnya. Kalau terpantau pasti disuruh keluar, disuruh pulang, karena itu memang area yang bebas (dari miras), tidak diperbolehkan," kata Dhaniswara.
 

Baca juga: Polisi Belum Bisa Simpulkan Penyebab Kematian Mahasiswa UKI

Pihak kampus, kata Dhaniswara, memberlakukan jam malam, yakni pukul 21.00 WIB. Sedangkan peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Pada saat itu, mahasiswa masih melakukan kegiatan masing-masing, termasuk Kenzaha dan kawan-kawannya.

"Di UKI itu dinyatakan tertutup, mahasiswa harus keluar semua termasuk dosen juga pada pukul 21.00 WIB dan pada waktu itu (kejadian) sekitar jam 20.00, dan saya ditelepon (diberitahu) pukul 20.58 WIB. Jadi memang masih dalam waktu yang masih diperbolehkan ada mahasiswa di dalam (kampus)," paparnya.

lokasi kematian mahasiswa uki
Garis polisi dipasang di lokasi kematian mahasiswa Fisipol UKI. Foto: Metrotvnews.com/Christian

Dhaniswara mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut. Sekaligus, memberikan sanksi bagi pihak-pihak yang terlibat.

"Kita sedang mengevaluasi siapa-siapa saja pihak yang terlibat, tentunya ada sanksi-sanksi yang harus kita berikan baik kepada mahasiswanya itu sendiri maupun juga mungkin dari sekuritinya," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)