Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 8 January 2025 09:36
New York: Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan struktur bullish secara keseluruhan, dengan indikator teknis mempertahankan momentum kenaikan. Meskipun melemah dalam perdagangan intraday, DXY telah berhasil mempertahankan Simple Moving Average (SMA) 20 harinya, yang mencerminkan dukungan mendasar yang solid.
Sementara sinyal jenuh beli jangka pendek dapat mendorong penurunan kecil, permintaan berkelanjutan terhadap aset-aset AS dan imbal hasil yang lebih tinggi dapat membuat indeks tetap tinggi, kecuali ada pembalikan risiko yang besar.
Mengutip FX Street, Rabu, 8 Januari 2025, indeks dolar AS (DXY), yang mengukur nilai USD terhadap sekeranjang mata uang, diperdagangkan dengan kenaikan pada perdagangan Selasa waktu setempat setelah dua hari mengalami penurunan.
Sikap agresif Federal Reserve (Fed) mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang menguntungkan USD. Pasar tenaga kerja yang kuat dan angka PMI Jasa membantu USD memangkas penurunan menjelang Nonfarm Payrolls untuk periode Desember 2024.
Sementara, imbal hasil AS terus meningkat, dengan obligasi 10-tahun mendekati 4,64 persen dan obligasi 30-tahun pada 4,87 persen, didorong oleh lelang Treasury yang besar minggu ini.
Baca juga: Rupiah Menguat ke Level Rp16.142/USD |