Dukung Larangan SOTR di Jakut, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendukung larangan sahur on the road (SOTR) di Jakarta Utara (Jakut). Sebab, sebagian besar kegiatan tersebut berakhir tawuran.

“Saya tentunya mendukung keputusan ini karena dari yang sudah-sudah, sahur on the road ini suka jadi kedok untuk tawuran atau bahkan keributan. Mungkin 90 persennya berakhir tawuran," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 Februari 2025.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu tidak mau kegiatan SOTR yang berujung tawuran merusak suasana ibadah puasa. Sehingga, kebijakan Polres Jakut itu dinilai sudah tepat.

"Tinggal prakteknya di lapangan, polisi harus tegas melakukan sosialisasi hingga penertiban, biar kalau masih ada yang nekat melakukan berarti sudah tahu dengan konsekuensinya,” ungkap dia.
 

Baca juga:  SOTR di Kota Tangerang Dilarang

Sahroni menegaskan, kegiatan SOTR sebaiknya dilarang di seluruh daerah. Sebab, kegiatan tersebut dinilai memiliki banyak kerugian.

“Jadi untuk seluruh Polda sudah harus mulai instruksikan kepada jajarannya di Polres dan Polsek, untuk memberlakukan pelarangan atas kegiatan tersebut. Ciptakan bulan Ramadan yang memang nyaman untuk kita beribadah,” sebut dia. 

Selain itu, Sahroni berharap masyarakat bisa menjalani puasa ramadan dengan tenang tanpa memiliki kekhawatiran apa pun. “Biar masyarakat bisa menjalani ibadah puasa, terutama saat sahur dengan tenang. Tidak ada ketakutan oleh geng-geng seperti itu,” ujar dia.

Sebelumnya, Polres Jakut melarang kegiatan SOTR selama ramadan di daerah itu. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady menyebut pihaknya mengimbau bagi warga setempat untuk tidak melaksanakan aktivitas dini hari itu karena berpotensi menimbulkan tawuran.