Dolar Makin Ambles Imbas Langkah Fed Tahan Suku Bunga

Dolar AS. Foto: dok MI.

Dolar Makin Ambles Imbas Langkah Fed Tahan Suku Bunga

Husen Miftahudin • 20 March 2025 09:08

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) memangkas kenaikan setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap seperti yang diharapkan, tetapi mengindikasikan para pembuat kebijakan berharap untuk memangkas biaya pinjaman hingga setengah poin persentase pada akhir tahun ini.

Para pembuat kebijakan memproyeksikan kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga seperempat poin akhir tahun ini, perkiraan median yang sama seperti tiga bulan lalu, bahkan saat mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih tinggi.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 20 Maret 2025, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan ketidakpastian saat ini sangat tinggi saat ia menggambarkan tantangan yang dihadapi pejabat bank sentral dalam mencapai proyeksi baru untuk prospek ekonomi di tengah gelombang manuver kebijakan baru oleh pemerintahan Trump.

Mengambil stok peluncuran tarif pemerintahan Trump, pejabat Fed benar-benar menandai prospek inflasi mereka tahun ini, dengan ukuran kenaikan harga yang mereka sukai diharapkan akan mengakhiri tahun pada 2,7 persen dibandingkan dengan 2,5 persen yang diantisipasi pada Desember. The Fed menargetkan inflasi sebesar dua persen.
 

Baca juga: Gak Banyak Gerak, Rupiah Masih di Level Rp16.500-an per USD


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
 

Bergantung pada kekuatan data ekonomi


Dolar telah dijual sekitar 6,0 persen terhadap euro sejak pertengahan Januari karena investor semakin khawatir atas dampak ekonomi dari kebijakan Presiden Donald Trump tentang perdagangan dan tarif. Meskipun mata uang AS telah stabil dalam beberapa sesi terakhir, prospek jangka pendek untuk mata uang tersebut bergantung pada kekuatan data ekonomi yang masuk.

Terhadap dolar, euro turun 0,3 persen menjadi USD1,0912 setelah merosot serendah USD1,0860, di awal sesi. Dolar mendapat dukungan di awal hari dari lonjakan volatilitas singkat setelah otoritas menahan saingan politik utama Presiden Turki Tayyip Erdogan, menjatuhkan lira sekitar 12 persen ke rekor terendah.

Mata uang AS turun 0,3 persen terhadap yen Jepang pada 148,85, setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga tetap pada Rabu. Keputusan BOJ yang telah lama ditunggu-tunggu menggarisbawahi preferensi para pembuat kebijakan untuk menghabiskan lebih banyak waktu mengukur bagaimana meningkatnya risiko ekonomi global dari tarif AS yang lebih tinggi dapat memengaruhi pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)