Kemenkeu: PNBP Seret Imbas Dividen BUMN Kini Disetor ke Danantara

Wamenkeu Suahasil Nazara. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Kemenkeu: PNBP Seret Imbas Dividen BUMN Kini Disetor ke Danantara

Husen Miftahudin • 14 October 2025 19:51

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per 30 September 2025 mencapai sebesar Rp344,9 triliun atau 72,3 persen dari outlook. Angka ini terjun bebas hingga 19,8 persen dibandingkan setoran PNBP pada periode yang sama di 2024 yang tercatat sebesar Rp430,3 triliun.
 
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, jebloknya setoran PNBP tersebut terjadi lantaran dividen perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak lagi masuk kantong penerimaan negara. Dividen BUMN kini disetor secara penuh ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
 
"Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 (tentang BUMN), maka dividen BUMN itu disetorkan kepada Danantara. Sehingga penerimaan dari KND (Kekayaan Negara Dipisahkan) yang Rp11,8 triliun ini sudah 100 persen, karena sudah tidak lagi ke APBN, tapi ke Danantara," ungkap Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
 
Diketahui, sebelum adanya UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN, dividen BUMN masuk ke dalam pos Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) pada komponen PNBP. Namun semenjak beleid itu diberlakukan, maka dividen BUMN dikelola Danantara sebagai modal investasi.
 

Baca juga: APBN Defisit Rp371,5 Triliun, Purbaya: Gara-gara Tekanan Harga Komoditas Global


(Realisasi PNBP per 30 September 2025. Foto: Tangkapan layar YouTube Kemenkeu)
 

Setoran PNBP

 
Adapun selain KND, pos pemasukan PNBP berasal dari setoran Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi (SDA Migas) yang per 30 September 2025 realisasinya tercatat sebesar Rp73,3 triliun atau setara 64,0 persen dari outlook.
 
Kemudian setoran SDA Nonmigas yang realisasinya tercatat sebesar Rp86,3 triliun atau setara 74,7 persen dari outlook. Lalu PNBP Lainnya sebanyak Rp103,3 triliun atau 76,0 persen dari outlook, serta Badan Layanan Umum (BLU) yang realisasinya mencapai Rp70,2 triliun atau 70,7 persen dari outlook.
 
Selain hilangnya pemasukan dari dividen BUMN, jebloknya PNBP juga akibat turunnya Indonesian Crude Price (ICP), lifting gas bumi, harga batu bara acuan (HBA), volume produksi SDA mineral dan batu bara (minerba), hingga royalti batu bara.
 
"Sebab lainnya adalah harga minyak yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, dan itu memiliki dampak kepada penerimaan negara bukan pajak kita yang berupa royalti ataupun setoran-setoran lainnya," papar Suahasil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)