Karangan bunga terlihat di prosesi pemakaman Kim Hae-neul, murid SD Korea Selatan yang dibunuh Myeong Jae-wan, (EPA-EFE)
Muhammad Reyhansyah • 20 October 2025 21:04
Seoul: Seorang guru di Korea Selatan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan terhadap siswi berusia delapan tahun dalam kasus yang mengguncang publik.
Pengadilan Distrik Daejeon menjatuhkan vonis terhadap Myeong Jae-wan (48) pada Senin, 20 Oktober 2025, setelah terbukti membunuh Kim Hae-neul di sebuah ruang kelas di Daejeon pada Februari lalu.
Jaksa sebelumnya menuntut hukuman mati, dengan alasan keluarga korban menuntut keadilan yang tegas. Namun, majelis hakim memutuskan bahwa meskipun “risiko mengulangi kejahatan cukup tinggi, sulit untuk menyimpulkan bahwa terdakwa harus dieksekusi.”
Dalam pernyataannya di persidangan, Myeong menyebut akan menyesali perbuatannya seumur hidup. Ia mengaku kondisi mentalnya saat itu sedang lemah karena menjalani perawatan kesehatan jiwa.
Meski demikian, jaksa menilai Myeong tidak menunjukkan penyesalan selama penyelidikan berlangsung. Baru kemudian ia mengirimkan puluhan surat permintaan maaf kepada pengadilan menjelang vonis.
Dikutip dari BBC, Senin, 20 Oktober 2025, selain hukuman penjara seumur hidup, pengadilan juga memerintahkan Myeong untuk mengenakan alat pelacak elektronik selama 30 tahun. Dalam putusannya, majelis hakim menegaskan, “Sebagai guru sekolah dasar, terdakwa seharusnya melindungi korban. Namun ia justru melakukan kejahatan keji di tempat yang seharusnya paling aman bagi anak-anak.”
Berdasarkan data Kantor Pendidikan Daejeon, Myeong sempat mengajukan cuti enam bulan karena depresi, tetapi kembali mengajar hanya 20 hari kemudian setelah dinyatakan layak bekerja oleh dokter. Beberapa hari sebelum penyerangan, ia dilaporkan menunjukkan perilaku agresif, termasuk mencekik rekan sesama guru.
Pada pagi hari insiden, dua pejabat pendidikan datang ke sekolah untuk menyelidiki insiden kekerasan tersebut. Namun, di hari yang sama, Myeong membeli sebilah pisau dan membawanya ke sekolah dengan niat untuk bunuh diri bersama seorang anak secara acak.
Menurut keterangan polisi, Myeong memancing korban masuk ke ruang media sebelum menyerangnya secara fatal. Kim dilaporkan hilang setelah sopir bus sekolah menginformasikan bahwa ia tidak naik bus untuk pulang. Tubuhnya ditemukan beberapa jam kemudian di sekolah, dengan luka tusuk di dekat tubuh pelaku.
Myeong sendiri ditemukan dengan luka di leher yang diduga akibat upaya bunuh diri, dan kemudian mendapat perawatan di rumah sakit.
Perdana Menteri dan pejabat tinggi Korea Selatan kala itu menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan sekolah agar tragedi serupa tidak terulang.
Baca juga: Eks Menteri Pertanian Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati atas Kasus Suap