Rekaman video cctv Agen Dinas Keamanan Dalam Negeri Ukraina (SBU) sebelum ditembak. Foto: Ukrainska Pravda
Fajar Nugraha • 11 July 2025 06:55
Kyiv: Agen Dinas Keamanan Dalam Negeri Ukraina (SBU) ditembak beberapa kali di tempat parkir setelah didekati oleh penyerang tak dikenal yang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian. Video penembakan itu memperlihatkan insiden yang terjadi pada siang bolong.
Badan intelijen tersebut tidak mengidentifikasi korban, meskipun media Ukraina telah menyebutkannya sebagai Kolonel Ivan Voronych.
SBU terutama menangani keamanan dalam negeri dan kontraintelijen, mirip dengan MI5 di Inggris. Namun, sejak awal invasi besar-besaran Rusia pada tahun 2022, SBU juga memainkan peran penting dalam pembunuhan dan serangan sabotase di dalam wilayah Rusia.
Sumber-sumber di dinas keamanan Ukraina sebelumnya telah memberi tahu media bahwa mereka berada di balik pembunuhan Jenderal Rusia berpangkat tinggi Igor Kirillov pada Desember 2024.
Awal tahun ini, Jenderal Yaroslav Moskalik tewas dalam serangan bom mobil di Moskow—sebuah insiden yang dituduhkan Kremlin kepada Kyiv. Dinas keamanan Ukraina tidak pernah secara resmi mengakui tanggung jawab atas kematian tersebut.
Baik SBU maupun kepolisian Kyiv tidak memberikan kemungkinan motif penembakan tersebut.
“Petugas tiba di tempat kejadian dan menemukan jasad seorang pria dengan luka tembak,” ujar pernyataan Kepolisian Kyiv, seperti dikutip BBC, Jumat 11 Juli 2025.
“Petugas sedang berupaya mengidentifikasi pelaku dan bahwa tindakan sedang diambil untuk menahannya,” imbuh pernyataan itu.
SBU mengatakan, “pihaknya mengambil serangkaian tindakan komprehensif untuk mengklarifikasi semua keadaan kejahatan dan membawa para pelaku ke pengadilan".
Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria bercelana jins dan kaus oblong gelap keluar dari sebuah gedung di distrik Holosiivskyi selatan tak lama setelah pukul 09.00 waktu setempat pada Kamis 10 Juli 2025.
Saat ia berjalan ke mobil terdekat sambil memegang kantong plastik dan tas jinjing, seorang pria lain terlihat berlari ke arahnya.
Situs berita daring Ukrainska Pravda melaporkan bahwa penyerang telah menggunakan pistol dan menembak petugas SBU tersebut sebanyak lima kali, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Pembunuhan yang diduga terjadi ini menyusul apa yang digambarkan Ukraina sebagai serangan udara terbesar Rusia pada Selasa, ketika 728 pesawat tanpa awak dan 13 rudal jelajah atau balistik menghantam kota-kota di seluruh negeri.
Semalam hingga Kamis, sebuah serangan Rusia di ibu kota Ukraina menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 16 lainnya.
Serangan -,yang menghantam delapan distrik di seluruh kota,- melibatkan 18 rudal dan 400 pesawat tanpa awak, kata para pejabat. Rusia telah berulang kali dituduh menargetkan wilayah sipil.
Sementara itu, pertempuran di garis depan terus berlanjut. Pasukan Rusia perlahan-lahan bergerak maju di Ukraina timur dan merebut kembali kendali atas sebagian wilayah Kursk Rusia yang direbut pasukan Ukraina dalam serangan mendadak musim panas lalu.
Rusia saat ini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea selatan yang dianeksasinya pada tahun 2014.
Upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun telah gagal. Presiden AS Donald Trump semakin tidak sabar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.