Berkurangnya Cadev untuk Intervensi Rupiah Tak Perlu Dikhawatirkan

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Berkurangnya Cadev untuk Intervensi Rupiah Tak Perlu Dikhawatirkan

Fetry Wuryasti • 11 April 2024 19:02

Jakarta: Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan berkurangnya cadangan devisa karena digunakan untuk intervensi valuta asing (valas) tidak perlu dikhawatirkan.

Cadangan devisa Maret diketahui telah tergerus sebanyak USD3,6 miliar yang sebagian untuk menahan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan rupiah tidak hanya disebabkan penguatan indeks dolar akibat tingginya bunga acuan Fed Fund Rate. Tetapi juga disebabkan faktor lain, termasuk faktor musiman.

Pada periode Maret hingga Mei, rupiah memang secara siklus akan melemah karena pada periode tersebut banyak perusahaan besar yang membagikan dividen, termasuk kepada investor asing.

"Hal ini mendorong permintaan dolar AS yang lebih tinggi sehingga rupiah melemah. Jadi rupiah tetap ada peluang mengalami penguatan nantinya," kata Piter saat dihubungi, Kamis, 11 April 2024.
 

Baca juga: Cadangan Devisa RI Merosot ke USD140 Miliar
 

Fed masih tahan suku bunga


Sementara itu, inflasi di AS yang masih tinggi memang berpotensi menjadi alasan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi. Dampaknya adalah indeks dolar AS yang akan tetap kuat.

"Mata uang negara-negara berkembang akan tetap tertekan oleh apresiasi dolar AS, termasuk rupiah. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir 2024," kata Piter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)