Wall Street Melemah Imbas Memudarnya Harapan Penurunan Suku Bunga Fed

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Wall Street Melemah Imbas Memudarnya Harapan Penurunan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 6 February 2024 08:43

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, merosot pada perdagangan Senin (Selasa WIB), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell meremehkan prospek penurunan suku bunga lebih awal. Kondisi itu meningkatkan pertaruhan pendapatan perusahaan selama seminggu penuh untuk menjaga reli baru-baru ini tetap hidup.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 6 Februari 2024, indeks S&P 500 mengakhiri sesi dengan turun 0,3 persen, menandakan sedikit kemunduran dari rekor-rekor benchmark.
 
Sementara indeks Dow Jones Industrial Average merosot sekitar 0,7 persen. Sedangkan indeks Nasdaq Composite yang padat teknologi juga mengalami penurunan sebesar 0,2 persen.
 
Saham-saham merosot setelah minggu rollercoaster yang berakhir dengan kemenangan mingguan berkat laporan pekerjaan Januari yang luar biasa dan pembaruan pendapatan yang kuat.

Baca juga: Wall Street Terdorong Kenaikan Saham Meta dan Amazon
 

Penegasan Powell soal penurunan suku bunga

 
Semangat tinggi tersebut terpukul setelah Powell menegaskan pesan dimana bank sentral akan berhati-hati dalam memutuskan kapan akan menurunkan suku bunga. Ia menyebut bahaya dalam menekan inflasi, jika tindakan penurunan suku bunga itu dilakukan terlalu cepat.
 
Hal ini mendorong para pedagang untuk mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga, tidak hanya pada Maret namun pada Mei juga, menurut CME FedWatch Tool. Obligasi AS merosot, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun naik menjadi 4,17 persen.
 
Investor sekarang menantikan hasil kuartalan minggu ini sebagai inspirasi setelah laporan kemenangan dari Meta (META) dan Amazon (AMZN) minggu lalu membantu mengirim saham ke mode reli dan hanya memiliki sedikit data ekonomi.
 
McDonald's (MCD), yang menjadi sorotan dalam kalender ekonomi Senin, mengalami penurunan saham lebih dari tiga persen setelah penjualannya jauh dari perkiraan Wall Street.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)